Pertumbuhan Sektor Industri Permesinan di Tengah Ancaman Resesi Global
BATAM, MELAYUPEDIA - Sejumlah lembaga dan pakar ekonomi telah memprediksi adanya resesi global pada tahun 2023. Resesi ini diperkirakan akan melanda negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan beberapa negara lain di Eropa.
Ancaman resesi tersebut juga berpotensi berdampak pada sektor industri manufaktur karena penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor yang selama ini menjadi pasar utama.
Baca juga: Percepatan Realisasi Investasi: BP Batam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Positif
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa sektor industri permesinan menjadi penyumbang investasi terbesar di Kota Batam pada kuartal I 2023. Sektor ini mencatatkan nilai investasi sebesar USD 95,93 juta dengan melibatkan 118 proyek.
Sektor permesinan memainkan peran penting sebagai penyedia barang modal yang mendukung sebagian besar proses produksi di sektor manufaktur.
Muhammad Rudi, Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), menyatakan bahwa BP Batam terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memulihkan perekonomian Batam pasca dampak pandemi Covid-19.
"Kami selalu mengapresiasi dan mendukung perluasan investasi serta investasi baru. Kami berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam ke depan," ujar Muhammad Rudi.
Baca juga: BP Batam Jalin Kerjasama dengan Investor Singapura Bahas Investasi Transportasi
Muhammad Rudi juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas di Kota Batam bagi semua pemangku kepentingan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan saat ini.
Tujuannya adalah untuk menarik minat investor ke Kota Batam dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Belakangan ini, BP Batam telah menerima banyak minat investasi dari berbagai negara. Investor tersebut datang langsung ke BP Batam, melalui kedutaan, asosiasi, atau melalui pertemuan virtual melalui zoom.
Investor berasal dari negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, Hongkong, Turki, Denmark, Belarusia, Rusia, dan beberapa negara lainnya.
Baca juga: MEG Bareng BP Batam Akan Bangun Kawasan Pemukiman Terpadu di Pulau Rempang
"Kami menjamin dan mendukung kemudahan investasi. Kami menjaga iklim investasi di Batam agar produksinya dapat terus berjalan," kata Muhammad Rudi.
BP Batam melakukan berbagai upaya untuk menarik investor, termasuk menyiapkan semua persyaratan yang diinginkan oleh investor. Segala kebutuhan yang diinginkan oleh investor dipersiapkan dengan baik oleh BP Batam, mulai dari fasilitas hingga kemudahan dalam proses perizinan.
"Kami berusaha untuk tidak mempersulit urusan. Semua persyaratan dipersiapkan agar investasi dapat meningkat," ujar Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi juga menyampaikan bahwa BP Batam telah melakukan sejumlah pembangunan penting di Batam. Upaya besar sedang dilakukan oleh BP Batam untuk menjadikan Batam sebagai tujuan investasi yang tertata dan modern. Selain itu, Batam juga akan memiliki aksesibilitas yang baik sebagai pusat logistik di Kawasan Asia Tenggara di masa depan.
Beberapa pembangunan infrastruktur telah dilakukan di Batam, termasuk pembangunan jalan, pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim, dan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Pelabuhan Batu Ampar saat ini telah dilengkapi dengan ship to shore (STS) crane buatan Korea Selatan.
Muhammad Rudi menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi pondasi utama yang disiapkan untuk menggerakkan investasi di Batam. Tujuannya adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.
BP Batam juga berkomitmen menjadikan Batam sebagai kota yang modern, bukan hanya sebagai tujuan investasi, tetapi juga sebagai tempat yang menyediakan berbagai fasilitas dan kebutuhan untuk masyarakat luas.
"Kami di BP Batam berusaha untuk melengkapi Batam sebagai tempat investasi, namun juga untuk kepentingan lainnya. Kami berharap semua kebutuhan orang banyak dapat terpenuhi di sini. Kami ingin menjadikan Batam sebagai kota yang maju dan berkembang," tambah Muhammad Rudi.
Dengan upaya terus mendorong investasi dan membangun infrastruktur yang baik, diharapkan sektor industri permesinan dan sektor manufaktur di Batam dapat tetap tumbuh positif meskipun dihadapkan dengan ancaman resesi global yang mungkin terjadi.