• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Hangatnya Gigitan Pertama Lempar Natuna Seusai Dipanggang

    Lempar Natuna, salah satu kue khas Natuna Kepri yang nikmatnya sampai ke hati (Dok. Kitchen of Indonesia)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Keindahan destinasi wisata alam di Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau (Kepri), sudah tak diragukan lagi.

    Namun daerah ini juga, diperkaya dengan beragam jenis makanan khas daerah, yang menjadi salah satu kearifan lokal yang masih dilestarikan. Salah satunya yaitu Lempar Natuna.

    BACA JUGA :

    Jangan Ketinggalan Sedapnya Siput Isap ala Kepulauan Riau

    Sagu Lenggang, Tak Bisa Bergoyang Tapi Mengenyangkan

    Hangatnya Kopi Ameng di Pulau Penawar Rindu di Sore Hari

    Lempar Natuna merupakan salah satu makanan khas dari Natuna, yang sudah terkenal oleh seluruh penduduk yang ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Natuna.

    Walau merupakan kue tradisional, namun kue Lempar Natuna masih diminati oleh masyarakat, karena rasanya yang enak.

    Sangat mudah menemukan kuliner Lempar ini. Karena makanan ini selalu dibuat oleh warga Natuna, dan tidak mengenal musim atau acara apapun. Terbukti, di warung-warung tradisional juga banyak menyediakan Lempar Natuna.

    Lempar Natuna terdiri atas beberapa bahan baku, yaitu parutan ubi kayu dan beras ketan atau pulut. Namun di bagian isiannya, berisi abon ikan pedas.

    Lempar Natuna saat dipanggang (Dok. Disbudpar Natuna)

    Kuliner Natuna memang identik dengan campuran ikan. Karena limpahan hewan laut Natuna membuat warga setempat tidak akan kekurangan makanan laut.

    Proses pembuatan Lempar Natuna sendiri yaitu dengan cara dipanggang. Jadi tak heran, ketika membuka bungkus dari Lempar Natuna akan terlihat seperti parutan ubi kayu ataupun pulut yang hangus, namun rasanya tetep gurih.

    Sebaiknya jika ingin menikmati Lempar Natuna, makanlah di waktu masih hangat. Karena jika sudah dingin, akan terasa sedikit keras. Rasanya yang nikmat, bahkan membuat banyak pecinta Lempar Natuna ketagihan, karena citarasanya sampai ke hati.