• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Terkendala Izin Operasi, Lab PCR RSUD HM Sani Belum Bisa Dipakai

    Ilustrasi laboratorium PCR di rumah sakit (IST,L

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Sani Karimun Kepulauan Riau (Kepri), sudah mempunyai Laboratorium untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang lolos verifikasi dan akreditasi.

    Namun, hasil sampel yang dikeluarkan dari Labor PCR RSUD M Sani Karimun itu, belum dapat dilaporkan ke pusat.

    BACA JUGA

    Karimun Perpanjang PPKM Level 3, Ini Poin Pembatasannya

    Kenapa Dokter Spesialis Enggan Mengabdi di Natuna ?

    Limbah Medis di RSUD Natuna Menumpuk di Dekat Ruang Isolasi Covid-19

    Sebab, masih menunggu izin untuk pengoperasian.

    Labor PCR tersebut sebelumnya diresmikan oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq bersama Wakil Bupati Anwar Hasyim dan Forkompimda, Senin (2/8/2021) lalu.

    Ada dua unit alat PCR yang dioperasiakan. Yakni satu alat bantuan dari Provinsi Kepri, dan satu lagi milik Pemda Karimun.

    "Alat PR yang dari pengadaan kita mampu menguji sebanyak 46 sampel swab dan provinsi sebanyak 8 sampel," katanya, Selasa (3/8/2021).

    Jadi dalam pengujian, RSUD HM Sani Karimun bisa mengetes 54 sampel sekaligus.

    Menurutnya, hal ini sangat membantu karena hasilnya 4 jam sudah diketahui.

    Rafiq menjelaskan, hasil uji alat PCR  saat ini belum bisa digunakan untuk keperluan-keperluan, seperti dokumen lampiran bagi pelaku perjalanan atau lainnya.

    Karena, izin penggunaan alat tersebut belum keluar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, saat ini masih digunakan untuk internal rumah sakit.

    "Namun, alat ini dapat digunakan dalam hal mendesak atau tracing pasien Covid-19 karena sudah diverifikasi, akreditasi, dan dinyatakan memenuhi syarat dan layak oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP)," ucapnya.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun berharap, izin operasional alat PCR untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus tersebut bisa segera keluar.

    "Semoga kedua alat PCR yang kita miliki ini, dapat digunakan dalam waktu lama karena sangat membantu dalam penanganan Covid-19 di Karimun," katanya.