Ambung, Keranjang Tradisional Melayu Lingga yang Disandang di Punggung
LINGGA, MELAYUPEDIA.COM - Bagi masyarakat Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), ambung bukan lah sesuatu yang asing di telinga.
Ambung merupakan keranjang besar yang dibuat menggunakan bahan dasar utama dari rotan. Rotan dianyam oleh tangan-tangan mereka yang terampil.
Beda ambung ini dengan keranjang biasa yakni, ambung dibawa di punggung dengan tiga tali sandang. Satu tali disangkut di kepala dan dua tali di sangkut di bahu kiri dan kanan.
Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ambung adalah peralatan tradisional Melayu Lingga yang sudah sejak lama ada.
Bahan pembuat berasal dari rotan udang dan talinya berbahan kulit terap. Untuk alas ambung yang menempel di punggung digunakan upih yang berasal dari pelepah sagu.
Bahan-bahan untuk membuat ambung diambil di hutan. Ikatan anyaman dengan bingkai terbagi dua, yakni ikatan biasa dan ikatan tulang belut untuk memperkuat lagi ikatan anyaman dengan bingkai.
Ambung dipergunakan untuk membawa bahan makanan dari kebun atau untuk membawa bahan makanan yang dijaja. Di Daik Lingga, masih bisa ditemukan ambung ini.
Namun, selain di Daik Lingga, di daerah lainnya seperti Kalimantan dan Jambi juga ada ambung ini. Seperti di Jambi yang terkenal adalah Ambung Orang Rimbo. Namun bentuknya agak sedikit berbeda dengan yang di Lingga.
Meski demikian, baik ambung Lingga dan Orang Rimbo kegunaannya sama-sama untuk mengangkut barang.