Dokter Internship di RSUD Natuna Dibekali Mobil Mirip Oplet
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Minimnya fasilitas bagi tenaga kesehatan juga dialami oleh para dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna di Kabupaten Kepulauan Natuna Kepulauan Riau (Kepri).
Seperti yang dialami salah satu dokter internship di RSUD Natuna, yang dibekali mobil carry mirip oplet, yang kondisinya kurang layak.
BACA JUGA :
Suka Duka Vaksinator Gencar Vaksinasi Warga Batam
Limbah Medis di RSUD Natuna Menumpuk di Dekat Ruang Isolasi Covid-19
4 Tips Selama Isoman Agar Tubuh Tetap Sehat dan Tidak Stres
Mobil tersebut harus menanggung beban 8 hingga 9 orang dokter sekali jalan. Apalaigi digunakan sebagai sarana transportasi antar-jemput para dokter internship, dari RSUD ataupun puskesmas tempat mereka bekerja.
Dokter internship sendiri, adalah dokter yang melakukan pendidikan profesi dalam rangka pemahiran dan pemandirian dokter.
Terutama setelah mereka lulus pendidikan kedokteran, untuk penyelarasan hasil pendidikan dengan kondisi di lapangan.
Hal tersebut dilakukan, guna kepentingan para dokter agar nantinya siap dan mahir, ketika telah membuka praktik mandiri.
Salah seorang dokter internship membenarkan fasilitas mobil tersebut. Selama ini mereka menggunakan fasilitas mobil oplet untuk keperluan pulang pergi kerja.
"Iya benar, mobil tersebut merupakan fasilitas untuk dokter internship," ucap dokter yang identitasnya disembunyikan, Senin (2/8/2021).
Diungkapkan Dirut RSUD Natuna Imam Safari, terkait fasilitas untuk para dokter internship tidak termasuk dalam kewajiban pihak RSUD Natuna.
"Fasilitas tersebut, bukan dari kewajiban kami. Cuma karena salah satu bentuk perhatian kami, kami beri mereka fasilitas 'mobil perang' itu," ujarnya.
"Lumayan bisa jalan lah mobil itu, tak kepanasan mereka," ucapnya.
Dia menjelaskan, para dokter internship tersebut banyak ditugaskan di IGD RSUD Natuna, selain di beberapa puskesmas.
Fasilitas transportasi tersebut. diakuinya telah disesuaikan dengan kemampuan anggaran RSUD Natuna.
"Mobil itu tangguh, bisa mengangkut 8 sampai 9 orang lebih," ujar Kabid Pelayanan Medis, RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi menambahkan.
Namun ternyata para warga menyayangkan bagaimana bisa, para dokter yang bertugas di Natuna merasa betah. Terlebih ketika fasilitas mereka selama bekerja di Natuna, tidak begitu diperhatikan oleh Pemda.
"Padahal sejatinya, para dokter dokter yang datang ke Natuna ini mengabdi kepada masyarakat dan berjuang untuk kesehatan masyarakat Natuna sendiri. Pemda harusnya sedikit mengapresiasi," ucap Rozali, salah seorang warga yang ditemui di RSUD Natuna.
Ia berharap Pemda Natuna melek dan memberi sedikit perhatiannya terkait sarana prasarana dan fasilitas bagi para tenaga medis khususnya dokter dokter yang bertugas di Natuna.