Batam, Melayupedia - Kepala BP Batam H. Muhammad Rudi dianggap berhasil menyelesaikan persoalan di Kota Batam. Terutama polemik antara BP Batam dengan Pemko Batam.

Terutama mengenai perizinan dan infrastruktur. Kedua lembaga ini berangsur-angsur akur dari sebelumnya yang kerap terjadi polemik soal kewenangan.

Hal ini pula yang mendasari Rudi getol agar Wali Kota Batam menjabat sebagai ex officio sebagai Kepala BP Batam agar semua urusan beres.

Terbukti, Rudi dengan tangan dinginnya menyelesaikan sengkarut perizinan. Saat ini perizinan yang menjadi kewenangan BP Batam dan Pemko Batam dilebur dalam satu atap.

Direktur PTSP pun diperkuat. "Direktur PTSP BP Batam harus bisa melayani 24 jam," ujar Rudi dalam sebuah kesempatan saat bertemu sejumlah pengusaha shipyard baru-baru ini.

Rudi berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik. Saat ini polemik kedua lembaga ini pun perlahan mulai tuntas. Tentu saja dampaknya terhadap iklim investasi yang sehat.

Tak ada lagi terdengar tumpang tindih kewenangan. Tak muncul lagi keluhan-keluhan pengusaha terkait perizinan.

Apalagi perizinan yang terkait kewenangan BP Batam dan Pemko Batam disatukan di Mal Pelayanan Publik Kota Batam.

Di sana sejumlah pelaku usaha bisa mengurus berbagai macam keperluan perizinan dengan mudah cukup di satu tempat.

Tak heran kemudian BP Batam berhasil menorehkan sejumlah prestasi. Prestasi terbaru.

BP Batam meraih penghargaan di ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 untuk kategori Innovative Infrastructure Development Approach for Regional Economic Growth.

Penghargaan ini diterima oleh Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, mewakili Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (15/8/2022).