3 Versi Asal Usul Nama Pulau Karimun, dari Doa Saudagar Hingga Nama Suami Istri
Batam, Melayupedia.com – Pulau Karimun menjadi salah satu kabupaten di Kepulauan Riau (Kepri), yang sarat akan toleransi antaragama. Tidak hanya suku Melayu yang tinggal di sana, ada juga suku Tionghoa hingga suku Bugis.
Raja Masnur, tokoh masyarakat Pulau Karimun Kepri menjelaskan, ada beberapa versi cerita yang mengisahkan asal usul nama Pulau Karimun Kepri :
1. Doa Sech Jalaluddin
Versi pertama nama Pulau Karimun, diberikan oleh pedagang yang berasal dari Gujarat, dengan amannya pulau ini dari bahaya perompak di laut. Tak lama kemudian, banyak pedagang dari India Selatan, datang ke daerah Karimun, umumnya mereka berdagang permata.
Suatu ketika, ada sebuah kapal yang sedang berlayar di Selat Malaka, dihantam gelombang badai. Lalu kapal tersebut terdampar di suatu pulau, yang sekarang ini pulau tersebut bernama Karimun Kecil.
“Ada salah seorang saudagar bernama Sech Jalaluddin, berada di kapal tersebut. Karena kapal itu rusak parah, sehingga tidak dapat meneruskan pelayaran ke Pulau Jawa dan terpaksa bermalam di Karimun,” ucapnya.
Sebagai umat Islam yang taat beribadah, Sech Jalaluddin melaksanakan salat Subuh beserta rombongan. Setelah melaksanakan salat, dia berjalan sambil mengamati alam sekitar di pulau tersebut.
Betapa terkejutnya dia, ketika melihat cahaya yang keluar dari gunung yang ada di tempat itu. Warna cahayanya yang menakjubkan, yaitu kuning keemasan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Ketika itu pula ia sujud syukur sambil mengangkat tangannya dan berdoa serta memuji Kebesaran Allah dengan menyebut ‘Ya Allah Ya Karim ( Yang Mulia )’. Sehingga nama Karimun berasal dari kata Karim.
2. Sumber Air Tawar
Versi lain yaitu, saat kapal-kapal pedagang dari Gujarat yang melintasi pulau ini kehabisan air. Lalu mereka berhenti di suatu pulau. Setelah mencari ke sana kemari, tidak juga ditemukan sumber air untuk mereka minum.
Suatu ketika beberapa orang dari mereka melihat sumber air (sumur), yang terletak di tepi pantai dan rasa airnya tidak asin (tawar).
“Mereka mengambil air tersebut, sehingga para pedagang di sana heran, karena sumur yang terletak di tepi pantai ternyata airnya tidak asin tetapi tawar dan bisa diminun,” ungkapnya.
Melihat hal tersebut, mereka pun senang dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT ‘ Ya Allah Ya Karim ( Yang Mulia )’. Akhirnya nama Karimun berasal dari doa tersebut.
Menurut informasi, pada saat air laut pasang sumur tersebut tidak tampak. Tapi pada waktu surut, baru kelihatan dan hingga sekarang sumur tersebut sampai sekarang masih ada. Letaknya di Desa Pongkar Kecamatan Meral Pulau Karimun Kepri.
3. Nama Suami Istri
Versi terakhir yaitu berasal dari nama sepasang suami istri. Namun belum diketahui, apakah mereka orang pertama yang datang di Pulau Karimun, sehingga nama mereka dapat dijadikan nama Pulau Karimun.
“Nama suaminya Karim dan Istrinya bernama Maimun. Singkat cerita, mereka hidup bahagia dan disegani di kalangan masyarakat setempat,” ucapnya.
Sampai suatu ketika kehidupan mereka digoyahkan dengan adanya isu perselingkuhan istrinya. Sehingga suaminya pun murka dan menampar istrinya, akhirnya Maimun jatuh ke laut bersama anaknya.
Warga meyakini, jika ada nama Pulau Karimun Jantan (suami), Karimun Betina (istri) dan Karimun Anak (anaknya).