Visi Wisata Kepala BP Batam HM Rudi di Tengah Kemajuan Industri
Batam - Sejumlah pembangunan infrastruktur yang dikerjakan BP Batam sejak 2021 kini sudah mulai rampung. Namun, tak hanya aspek ekonomi dan investasi, aspek estetika kota dan pariwisata tak luput dari proyeksi pembangunan yang digawangi Kepala BP Batam, HM Rudi.
Visi Rudi terkait hal ini patut diapresiasi. Apalagi Batam yang dikenal sebagai kota industri sejatinya punya julukan Bandar Dunia Madani. Hal ini yang tak ingin dilepaskan Rudi dalam atribut pembangunan Kota Batam.
Sebut saja 5 infrastruktur yang mulai digarap tahun lalu seperti Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar hingga Terminal Kargo Bandara Hang Nadim. Namun tiga diantaranya punya visi wisata, yakni Taman Rusa Sekupang, Taman Kolam Sekupang dan Pembangunan Masjid Tanjak di Bandara Hang Nadim.
Muhammad Rudi mengatakan jalan utama yang berada di Taman Kolam Sekupang juga akan dikembangkan menjadi 5 lajur dan akan diselesaikan hingga tahun 2024. Pengembangan Taman Kolam Sekupang menurutnya bertujuan untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bidang Kesehatan.
“Daerah Sekupang akan Saya jadikan prioritas, maka daripada itu, akan kita tingkatkan kualitasnya untuk mendukung dan mewujudkan pendidikan kesehatan dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang,” terang Rudi.
Mantan Anggota DPRD Batam yang juga menjabat Wali Kota Batam ini berharap, Taman Kolam Sekupang akan menjadi daya tarik dan tujuan destinasi wisata yang ramai akan dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga akan berdampak langsung dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan total lahan seluas 8,4 Ha, BP Batam menyusun rencana pengembangan Taman Kolam Sekupang dengan konsep dan desain yang lebih modern.
Revitalisasi taman rusa
Rudi juga merevitalisasi Taman Rusa Sekupang. Berlokasi di pinggiran Kota Batam yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota, selama ini Taman Rusa Sekupang jadi pilihan berwisata warga Batam maupun pelancong. Lokasi itu dibangun di atas lahan seluas 9 hektar pada 2002 oleh Otorita Batam yang saat ini menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Taman Rusa Sekupang awalnya difokuskan menjadi sarana untuk berolahraga bagi para pegawai BP Batam dengan tersedianya Gelanggang Olah Raga (GOR) dan jogging track. Namun, seiring berjalannya waktu, Taman Rusa Sekupang dialihfungsikan menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Pembangunan meliputi perluasan lapangan parkir, pembangunan gerbang dan patung ikon Taman Rusa, kolam pancing, kolam bermain anak, kolam ikan, dan stonehenge. Lokasi ini dirampungkan pada Oktober 2021 lalu
Pembangunan Masjid Tanjak
Visi wisata Kepala BP Batam, HM Rudi tak hanya sebatas itu. Dibangunnya masjid di dalam kawasan Bandara Internasional Hang Nadim menurutnya juga punya value tersendiri.
Rudi yakin hal itu bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Khususnya yang hendak melakukan penerbangan ke luar Batam.
Dengan adanya masjid, nantinya diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi calon penumpang. Terutama saat hari Jumat, tidak perlu lagi mencari masjid yang lokasinya jauh dari bandara.
“Kalau jadwal pesawatnya jam 13.00 misalnya, bisa ketinggalan kalau salat Jumat dulu yang lokasinya jauh dari bandara. Karena itulah kenapa masjid ini perlu kita bangun,” kata Rudi.
Kini sebuah masjid untuk dengan arsitektur mirip tanjak, sebuah atribut kebesaran melayu yang biasa dipakai para pesohor di bagian kepala. Masjid tersebut kemudian diberi nama Masjid Tanwirun Naja.
Rudi, mengatakan ide awal pemikiran bentuk masjid ini berhubungan erat dengan budaya daerah, di mana Tanjak merupakan salah satu penutup kepala pria pakaian khas daerah di Tanah Melayu, begitu juga dengan di Batam.
Ia menambahkan dalam memutuskan untuk pembangunan masjid ini, pihaknya telah meminta saran dan masukan dari para ulama dan tokoh masyarakat kota Batam. Masjid ini disiapkan untuk menjadi salah satu ikon Kota Batam dan nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata di kota Batam.
"Masjid Tanwirun Naja yang biasa disingkat dengan nama Masjid Tanjak berasal dari usulan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Batam, yang berarti ‘penerang keselamatan’." terang Rudi.
(*)