• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Kok Bisa Angka Pengangguran di Kepri Tertinggi se-Indonesia ?

    Ilustrasi pengangguran (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Pandemi Covid-19 banyak berdampak buruk pada tingkat perekonomian masyarakat Indonesia.

    Terlebih arus pemutusan hubungan kerja (PHK) pun dilakukan perusahaan, untuk menekan biaya pengeluaran di saat pemasukan menurun.

    Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pun terdampak dampak PHK massal tersebut.

    Bahkan angka pengangguran di Kepri, termasuk tertinggi se-Indonesia, kok bisa ???

    Di bulan Februari 2021 ini, tercatat 10,12 persen angka pengangguran.

    Hal ini berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

    Ternyata, angka pengangguran di Kepri merupakan TPT tertinggi di Indonesia, dengan rata-rata nasional hanya 7,07 persen.

    Pada posisi kedua yakni, Jawa Barat sebesar 8,92 persen.

    Sedangkan angka TPT terendah berada di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni sebesar 3,28 persen.

    Menurut Kepala BPS Kota Batam, Rahmad Iswanto, TPT di Kota Batam pada Agustus 2020 sebesar 11,79 persen.

    Hal itu kenaikan sebesar 3,48 persen, dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu 8,31 persen.

    "Kalau di Batam juga ada kenaikan TPT,” ujar Rahmad, Sabtu (31/7/2021).

    Dia mengatakan, angka TPT yang tinggi karena pandemi Covid-19.

    Sehingga menyebabkan banyak pekerjaan dirumahkan atau akhirnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

    "Memang ada banyak pengangguran karena dampak pandemi, dan itu tidak terelakkan, karena kondisinya seperti itu," katanya.

    Untuk angkatan kerja Kota Batam pada Agustus 2020, BPS mencatat jumlah angkatan kerja sebanyak 754.545 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 52.427 orang.

    Dari jumlah itu penduduk yang bekerja di Batam pada Agustus 2020, sebanyak 657.642 orang.

    Di mana bertambah 22.126 orang, dibanding penduduk yang bekerja pada periode lalu.

    "Jumlah pengangguran tahun 2019 sebanyak 57.602 orang, mengalami kenaikan sebesar 30.301 orang dibanding dengan jumlah pengangguran tahun 2020," ucapnya.

    TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja, yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

    "Secara absolut, jumlah pengangguran di Kota Batam naik sekitar 30.301 orang," ujarnya.