• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kadaluarsa Besok, Ini 4 Provinsi Terbanyak

    Vaksin AstraZeneca. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 1.078.000 dosis vaksin virus Corona (Covid-19) akan memasuki masa kedaluwarsa besok, Kamis (31/3/2022). Vaksi yang terbanyak datang dari merek AstraZeneca, sisanya Sinovac dan Moderna.

    Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu juga mencatat vaksin kedaluwarsa itu terbanyak ada di empat provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan DKI Jakarta.

    "Kita lihat masih ada 1.078.000 dosis. Yang paling banyak itu ada di Bali, kemudian ada di NTT. Jadi mudah-mudahan kalau lihat masih ada beberapa hari ini, kayaknya tinggal kemungkinan vaksin ini akan expired," kata Maxi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/3/2022).

    BACA JUGA:

    Apindo Buka Layanan Vaksin Booster di Batam, Ini Link Pendaftarannya

    Booster Jadi Syarat Mudik, Dinkes Batam Upayakan Stok Vaksin Memadai

    Ia juga menyebut ada kemungkinan vaksin Sinovac yang akan kedaluwarsa besok itu nyaris habis. Pasalnya, Sinovac menjadi satu-satunya vaksin yang digunakan untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia. Sementara, vaksin merek lainnya yang tidak terpakai hingga 1 April akan menjadi vaksin kedaluwarsa.

    Namun demikian, pihaknya masih akan melakukan validasi data kepada dinas kesehatan kabupaten/kota setempat lantaran. "Karena belum tentu data ini sama dengan yang manual ya," kata dia.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada pertengahan Maret lalu resmi memperpanjang masa kedaluwarsa sejumlah vaksin virus corona yang telah beredar maupun yang tengah proses produksi di Indonesia.

    BPOM menjelaskan batas kedaluwarsa suatu vaksin merupakan bagian dari jaminan keamanan, kemanfaatan, dan mutu yang ditetapkan berdasarkan data uji stabilitas produk vaksin.

    Batas kedaluwarsa ini memberikan indikasi batas akhir jaminan mutu penggunaan vaksin jika disimpan pada kondisi sesuai dengan kondisi uji stabilitas. BPOM mengaku telah meminta kepada seluruh produsen vaksin untuk melengkapi data stabilitas terbaru atau jangka panjang.