Ilmuwan Tiongkok Pecahkan Teka-Teki Mewabahnya Varian Virus Delta
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Kasus penularan Covid-19 di Indonesia, terus mengalami peningkatan. Bahkan, sudah banyak daerah di Indonesia yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Salah satu yang mendongkrak kasus penularan Covid-19 tinggi, diduga karena mewabahnya varian baru Covid-19, yaitu virus Delta B1617.2.
Varian baru ini pertama kali terdeteksi di India pada bulan Oktober 2022 lalu. Varian tersebut menyebar di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Cepatnya penularan varian Delta B1617.2 tersebut, akhirnya menggerakkan para ilmuwan dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Guangdong, Tiongkok, berusaha memcahkan teka-teki ini.
Mereka menganalisis sebanyak 62 orang pasien yang menjalani karantina setelah terpapar Covid-19, di mana beberapa orang yang terinfeksi varian Delta.
Para ilmuwan mengamati viral load, yang menunjukkan densitas atau kerapatan partikel virus di dalam tubuh, setiap hari untuk mengamati perubahannya. Data tersebut dibandingkan dengan 63 orang yang terinfesi Covid-19 varian asli pada 2020.
Dalam publikasi preprint yang diterbitkan Juli 2021, para ilmuwan melaporkan bahwa seseorang yang terinfeksi varian Delta mendapat hasil positif dalam tes polymerase chain reaction (PCR) lebih awal, dibanding varian asli.
Lalu, temuan lain adalah, seseorang yang terinfeksi varian delta memiliki viral load 1.260 kali lebih tinggi dibanding mereka yang terinfeksi varian asli.
Dilansir Nature, Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari University of Hong Kong menjelaskan, kenapa mudahnya varian Delta mudah mewabah.
"Kombinasi antara jumlah virus yang sangat tinggi dengan masa inkubasi yang pendek diyakini menjelaskan kenapa varian Delta lebih mudah menular," ucapnya, Senin (26/7/2021).