Dukungan BP Batam dalam Pembangunan New Port untuk Daya Saing Internasional
Batam - Batam bakal punya pelabuhan baru di kawasan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang.
Lokasinya pun sudah ditinjau oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi awal tahun 2022.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjemput langsung kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Internasional Hang Nadim Batam saat itu.
Rudi sempat embahas terkait perkembangan investasi dan juga terkait penanganan Covid-19 di Kota Batam. Sejumlah agenda penting yang dilakukan oleh Menko Luhut dan Menhub Budi Karya, diantaranya adalah peninjauan New Port Batam di Tanjung Pinggir dan peninjauan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Nongsa Digital Park.
Berdasarkan gambar rencana Pelabuhan Tanjung Pinggir atau Batam New International Port, area datar pelabuhan luasnya 94 hektare. Nantinya akan ditambah luasannya dengan melakukan reklamasi yang luasnya mencapai 236 hektare.
Keberadaan New port ini diyakini bisa menurunkan ongkos logistik. Luhut ingin ongkos logistik di Indonesia dapat ditekan yang saat ini 23% menjadi 17%. Setidaknya ada 10 pelabuhan di Indonesia yang sedang diupayakan agar biaya logistiknya turun.
"Kita ingin pelabuhan kita efisien. Jadi ada 10 pelabuhan di Indonesia yang kita ingin cost-nya (biayanya) turun, sekarang masih 23%. Sedangkan negara tetangga rata-rata 13%. Jadi kita bersepakat akan mendorong sampai cost turun 17% pada 2024. Kalau bisa lebih cepat," tutur Luhut.
Mantan Menkopolhukam itu menjelaskan bahwa pelabuhan baru Batam ini akan mengusung konsep Green And Smart Port. "Ini studi sudah kita minta SMI buat, tapi tadi dengan Menteri Perhubungan kita gabungkan dengan internasional buat studi yang benar," tambah Luhut.
Lokasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir ini menghadap langsung ke Singapura. Bahkan gedung-gedung pencakar langit di Negeri Singa itu tampak samar-samar dari kejauhan.
Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo K. menyatakan dukungan BP Batam mendukung penuh kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Disampaikan, lokasi Batam yang strategis dalam pelayaran internasional, memberikan Batam keuntungan. Jika dapat membangun pelabuhan internasional yang melayani pelayaran langsung ke negara tujuan sehingga tidak lagi bergantung kepada Singapura dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor.
“Pembangunan Batam New Port kami harapkan dapat mempercepat proses perpindahan barang dari dan ke Batam, memperlancar arus ekspor dan impor, sebagaimana visi Kepala BP Batam Muhammad Rudi untuk kemudahan aksesibilitas barang. Hal ini tentu akan menambah kembali daya saing Kota Batam di mata Internasional," imbuhnya.