• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    2 Jam Tak Dilayani, Pasien Bergejala Covid-19 Pingsan di RSAB Batam

    Ilustrasi pasien Covid-19 (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Diduga kurang mendapat penanganan cepat dari tenaga kesehatan (nakes), seorang pasien bergejala Covid-19 akhirnya pingsan di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam Kepulauan Riau (Kepri).

    Peristiwa tersebut dialami oleh Sarila, warga Perumahan Citra Batam, Batam Center, pada hari Sabtu (24/7/2021) malam.

    Herry, suami Sarila mengatakan, awalnya dia membawa istrinya berobat ke RSAB Batam, karena mengeluhkan sakit dengan gejala Covid-19.

    Setelah sampai di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD), Herry diminta untuk mengisi formulir pendaftaran oleh salah satu perawat IGD di RSAB Batam. Mereka diminta menunggu di tenda yang berada di luar IGD.

    "Di IGD inilah istri saya hanya diperiksa darah, tanpa ada pemeriksaan lanjutan apapun oleh tim medis nya," lanjutnya.

    Namun sudah dua jam menanti di ruang tunggu RSAB Batam, Sarila akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, barulah para petugas medis baru menindaklanjuti.

    “Itu juga hanya dilakukan pemeriksaan darah saja, dan penanganan pertama tanpa ada observasi lanjutan,” ungkapnya, Senin (26/7/2021).

    Saat menunggu di area tenda, mereka disuruh petugas medis pindah ke ruang tunggu, hingga dipanggil kembali oleh bagian administrasi.

    "Tapi untuk biaya yang tadi di IGD sudah saya selesaikan dulu. Kami pindah untuk menunggu ruang perawatan," ujarnya.

    Selama menunggu di ruang tunggu ini, kondisi istrinya semakin memburuk. Namun pihak RSAB Batam, juga tidak melakukan tindakan apapun.

    "Dua jam di ruang tunggu hingga pukul 23.00 wib. Akhirnya istri saya pingsan, dan di sana akhirnya pihak medis bertindak dan melakukan penanganan sama istri saya," ungkapnya.

    Herry sempat mengajukan keluhan. Akhirnya istrinya mendapatkan pemeriksaan lanjutan, seperti suntik dan pemeriksaan tekanan lain seperti x-ray atau rotgen.

    Emosi Herry pun tak terbendung. Bahkan dia sempat adu mulut dengan petugas keamanan di RSAB Batam.

    “Tidak memberikan solusi juga, saya bisa bawa istri saya ke rumah sakit mana. Sempat cekcok dengan petugas keamanan, hingga akhirnya saya ambil keputusan untuk kembali setelah istri saya sadar," katanya.

    Karena tak mendapatkan penanganan yang serius, Herry akhirnya membawa pulang istrinya dan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya sendiri.

    Mengenai keluhan dari salah satu pasien positif Covid-19 yang tidak mendapatkan perawatan lanjutan ini, juga belum mendapatkan balasan dari pihak RSAB Batam.