Kesadaran Diri Itu Penting untuk Mengurangi Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
Oleh: Fatihah Zulfa
Sejak penghujung tahun 2019 Indonesia dibuat panik oleh virus yang mematikan yaitu Covid-19. Semakin hari kasus kematian terus meningkat yang diakibatkan oleh virus tersebut.
Dan awal 2020 ternyata virus tersebut terus melonjak sehingga setiap kegiatan dihentikan sejenak termasuk proses pembelajaran di sekolah dan juga di perguruan tinggi. Lebih dari 22 ribu orang yang meninggal akibat Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020.
Hal ini membuat warga Indonesia harus berada di dalam rumah dan menjaga jarak satu sama lainnya. Adapun gejala orang yang terkena Covid-19 itu seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, kesulitan bernapas atau sesak napas, dan sakit kepala. Gejala-gejala itu akan muncul 5-6 hari setelah seseorang terinfeksi virus tersebut.
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan datangnya virus baru yang merupakan virus Covid-19 varian Omicron yang terus menjadi berita utama dari sepanjang Desember 2021 dan awal 2022.
Kasus Omicron yang terus bertambah di berbagai negara bahkan sebagian orang memprediksikan situasi pada awal tahun 2022 ini lebih meningkat dan kembali ke zona merah. Hal ini membuat setiap orang harus mematuhi setiap protokol yang dibuat seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi aktivitas diluar rumah, serta harus tetap menjaga kebersihan.
Adapun gejala-gejala orang yang terkena Omicron seperti demam, batuk, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, dan lainnya. Gejala-gejala tersebut tidak jauh berbeda dengan gejala-gejala yang dialami orang yang terkena Covid-19.
Dalam hal ini kita harus memikirkan strategi untuk mengurangi penyebaran virus tersebut agar kasus kematian akibat virus itu tidak melonjak. Karena kita ketahui bahwa virus ini tidak main-main dan memiliki dampak yang sangat menakutkan, maka dari itu kesadaran diri itu penting dalam menghadapi situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Rasa khawatir itu pasti ada yang terdapat di dalam diri setiap orang akan situasi yang tidak aman ini. Jadi kita harus lebih memahami karakteristik dari virus tersebut agar lebih mudah untuk menjaga diri sendiri terutamanya.
Kita ketahui bahwa varian Omicron ini memang lebih cepat menular dan harus sangat berhati-hati jika kita berpapasan dengan orang yang memiliki gejala-gejala Omicron tersebut.
Kita tidak tahu kapan semua ini akan berakhir dan kembali seperti dulu lagi tanpa adanya virus-virus tersebut. Maka dari itu, kita harus mematuhi protokol yang telah ditetapkan dan membatasi diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan diluar.
Mengingat akan potensi ancaman dari varian Omicron tersebut kita disarankan untuk melakukan vaksinasi agar mengurangi peluang bagi virus tersebut untuk menyebar dan berkembang pada diri manusia.
Kita juga disarankan untuk menggunakan masker saat berpergian dan terus mencuci tangan. Kita juga harus menghindari dari kerumunan-kerumunan untuk mencegah penularan serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat dan juga minum vitamin.
Tidak ada yang lebih penting dari menjaga diri sendiri, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka dari itu, sebaiknya kita mematuhi setiap peraturan yang ada dan tidak melanggar protokol kesehatan karena itu untuk kebaikan kita bersama supaya dunia menjadi normal seperti dulu lagi.
Penulis adalah Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.