Dalam 2 Bulan Terakhir, Angka Kasus Covid-19 di Batam Meroket Tajam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) kian parah. Bahkan, angka kematiannya pun meroket tajam.
Per tanggal 1 - 23 Juli 2021 kemarin, Kota Batam telah mencatatkan sebanyak 203 orang pasien positif Covid-19 yang wafat dalam perawatan.
Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak, jika dibandingkan akumulasi kematian pasien selama bulan Juni 2021 sebanyak 93 kasus.
Di bulan Mei 2021, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 46 orang, atau ada kenaikan 49 persen.
Dalam rekapan secara bulanan, temuan kasus Covid-19 terjadi kenaikan yang cukup signifikan sejak bulan April 2021, yaitu tercatat 1.103 orang.
Lalu pada bulan Mei 2021, tercatat temuan kasus bulanan mencapai 1.988 orang atau terjadi kenaikan sebesar 50 persen.
Pada bulan Juni juga terjadi kenaikan cukup drastis hingga mencapai 4.342 orang. Lalu pada periode 1-23 Juli 2021 tercatat temuan kasus mencapai 7.520 orang.
Pakar epidemiologi yang sekaligus Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, Asep Zaenal Mustofa menuturkan, salah satu penyebab lonjakan kasus ini diduga adalah merebaknya varian baru.
“Dan dimungkinkan saat ini sudah ada varian baru yang masuk ke Batam, tapi belum terkonfirmasi dari Balitbangkes. Melihat kondisi dan identifikasi kasus yang ada, varian baru sudah dimungkinkan masuk,” ungkapnya, Sabtu (24/7/2021).
Pada hari Rabu (21/7/2021), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam mengkonfirmasi, varian baru SARS-Cov-2 jenis Delta sudah ditemukan di Batam.
Varian baru tersebut ditemukan dari satu sampel. Selain varian baru jenis Delta, varian lainnya juga telah ditemukan.
“Jadi ada 2 varian Alpha dari (sampel) Tanjungpinang dan Batam, dan satu varian Delta dari Batam,” ujar Kepala BTKL-PP Kelas I Batam, Budi Santosa.
Ia menjelaskan temuan varian baru itu berasal dari 474 sampel yang telah dikumpulkan pada periode Mei-Juni 2021.
Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) ini memang rutin dilakukan untuk mengidentifikasi varian SARS-Cov-2.