• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Menpora Kebut Proses Naturalisasi Pemain Keturunan Demi Timnas Indonesia

    Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali (Foto: dok.KOI)

    JAKARTA, MELAYUPEDIA.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendukung kebijakan PSSI menaturalisasi sejumlah pemain keturunan. Prosesnya dijanjikan akan dipercepat demi Timnas Indonesia.

    Berdasarkan keterangan Amali, saat ini sudah ada tiga pemain yang proses naturalisasinya sedang diurus. Tiga pemain itu adalah Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.

    Dari tiga pemain itu, baru Jordi Amat dan Sandy Walsh yang dokumennya sudah masuk di Kemenpora. Sedangkan proses dokumen Shayne Pattynama masih dilengkapi PSSI.

    BACA JUGA: Timnas Indonesia Batal Gelar Laga Uji Coba 21-29 Maret

    Ketika dokumen ketiganya lengkap, Amali berjanji akan mempercepat proses naturalisasi ketiga pemain itu. Untuk saat ini, pemerintah masih memeriksa keabsahan dokumen agar sang pemain sendiri tak akan terganjal membela Timnas Indonesia saat sudah menjadi WNI.

    "Administrasi tinggal kami lengkapi dan kami kan sudah rakor dengan ketum PSSI, begitu selesai administrasinya langsung diproses," kata Amali di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (2/3/2022).

    "Kami harus hati-hati betul jangan sampai sudah dinaturalisasi tak bisa main. Jadi kami sudah kebut. Begitu masuk di pemerintah saya instruksikan jajaran di Kemenpora agar membantu sesegera mungkin," ujarnya menambahkan.

    BACA JUGA: PSSI Optimis Jordi Amat Bisa Bela Timnas Indonesia

    Tapi, pemeriksaan dokumen di Kemenpora bukanlah tahap terakhir. Selanjutnya masih ada Kemenkumham yang akan memeriksa latar belakang pemain berdasarkan hukum kewarganegaraan.

    "Intinya pasti kami percepat targetnya. Itu saja secepat mungkin. Kalau semua proses administrasi beres, kami akan mendorongnya ke tahap selanjutnya," tutur Amali.

    "Presiden (Joko Widodo) sudah memberikan kepercayaan kepada PSSI. Untuk jangka panjang, pembinaan (pemain lokal) tetap dibutuhkan," jelas menteri asal Gorontalo itu.