• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Hutan Wisata Mata Kucing Batam, Dulu Digemari Kini Ditinggal Sepi

    Hutan Wisata Mata Kucing Batam Kepri (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Dulu digemari, kini ditinggal sepi. Seperti itulah kondisi Hutan Wisata Mata Kucing Batam di Kepulauan Riau (Kepri).

    Wabah Covid-19 tidak membatasi kehidupan manusia dan perekonomian. Namun juga berdampak pada nasib hewan-hewan di Hutan Wisata Mata Kucing ini.

    Diungkapkan pengelola Hutan Wisata Mata Kucing Netty Herawati, hanya bantuan dermawan yang kini bisa mereka andalkan, di tengah hantaman pandemi Covid-19.

    Pasalnya, ;arangan beroperasi bagi tempat wisata yang dikelolanya, benar-benar memukul Netty dan sejumlah karyawannya.

    Sejumlah karyawan yang biasa bekerja, juga terpaksa di rumahkan. Hanya sebagian yang masuk kerja dengan sukarela saja untuk merawat dan memberi makan.

    "Kita diminta untuk tutup, dan tidak bisa menghasilkan pemasukan untuk membeli pakan hewan," ucapnya, Sabtu (24/7/2021).

    Bahkan dirinya pun kini tengah menjalani isolasi mandiri (isoman), sejak dinyatakan positif Covid-19 sekira tiga pekan lalu.

    Bersama dengan sejumlah karyawan, Netty mencoba mempertahankan denyut nadi Hutan Wisata Mata Kucing.

    Ketiadaan uang, membuat mereka memutar otak untuk mencukupi pasokan pakan bagi satwa koleksi.

    Alhasil, pakan yang diberikan pun seadanya. Hewan-hewan karnovira hanya diberikan tikus hasil berburu di hutan.

    "Kasihan, kini hewan-hewan itu terancam. Sementara, listrik juga belum bayar, saya minta waktu ke PLN agar tidak diputus dulu," katanya.

    Ketiadaan aliran listrik, menurut Netty, akan mengancam kelangsungan hidup satwa, terutama ikan-ikan langka yang dipelihara karena mereka bergantung pada pompa udara.

    Demikian jika mesin pendingin makanan mati, stok pakan akan basi dan satwa lainnya di sana terancam kelaparan dan mati pula.

    Diketahui, banyak kucing liar di lokasi tersebut untuk diberi makan. Lalu, ada juga sepasang beruang.

    Kemudian, di sana juga ada 5 ekor buaya yang membutuhkan makan berupa ayam mentah. Lalu, berbagai satwa lain seperti burung elang, lutung, monyet liar, lemur dan berbagai jenis ikan di sana juga kekurangan pakan.

    Wisata Hutan Mata Kucing saat ini membutuhkan bantuan, bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan baik berupa pakan makanan hewan maupun uang untuk membayar tagihan listrik.

    Netty berharap ada dermawan yang berkenan memberikan bantuan bagi Hutan Wisata Mata Kucing, terutama untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa koleksi.

    Bantuan bisa diberikan langsung ke lokasi ataupun melalui nomor rekening Mandiri nomor 1090004460515 atas nama Netty Herawati.

    "Bisa juga menghubungi saya di nomor 0819 6003466 terlebih dahulu," ungkapnya.