Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva, Wisata Patung Seribu di Tanjungpinang
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Wisata religi menjadi salah satu tujuan para pelancong, saat berkunjung ke salah satu daerah di Indonesia. Banyaknya wisata religi ini, semakin menggambarkan Indonesia kaya akan kebudayaan dan keberagaman agama.
Di Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri) sendiri, salah satu wisata religi yang cukup terkenal adalah Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjungpinang ini, tak hanya sebagai tempat beribadah umat Budha. Juga menjadi objek wisata religi, yang menghadirkan sejuta pesona yang siap membuat pengunjung terkagum-kagum.
Jalan menanjak jadi akses kendaraan, untuk memasuki area wihara yang dibangun pada 2006 tersebut. Sesampai di atas, pengunjung akan disambut oleh gapura megah yang penuh dengan ukiran-ukiran.
Ada pilar-pilar besar yang jadi simbol selamat datang. Sebelum menengok ke dalam vihara, di sisi kanan depan terdapat patung dengan tangan kanan terbuka. Ada juga simbol dua tangan, yang berarti murah hati dengan mengulurkan tangan.
Di bagian tengah areal vihara, ada juga patung besar yang dipagari di sekelilingnya. Tepat di belakang patung, terlihat bangunan berbentuk benteng yang tak kalah besar dengan pagoda di atasnya.
Bahkan di sisi kiri vihara, ada deretan cerita yang ada dihadirkan di tembok yang memanjang, hingga ke menuju bagian belakang vihara.
Deretan patung-patung yang tepat berada di sisi belakang, membuat vihara ini kerap disebut sebagai vihara ‘Patung Seribu’. Walau pada kenyataannya, jumlah patung tersebut hanya sekitar 500-an unit.
Raja Muhammad Syafarullah, pemandu wisata Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva Tanjungpinang mengatakan, ada banyak cerita tentang perjalanan Budha, sampai tingkat Mahayana atau yang tertinggi yaitu welas asih.
"Wajahnya sama dengan karakter berbeda-beda. Patungnya dari granit-granit muda yang langsung didatangkan dari Tiongkok," ucapnya, saat dilansir Liputan6.com.
Diakuinya, ada yang menyebut lebih dari 500 patung itu, adalah lohan atau pelayan Budha, di sisi lain ada pula yang menyebut patung-patung itu adalah refleksi thousand faces of Buddha.
Patungnya sendiri, dibuat dan didatangkan dari Tiongkok sepotong-potong, lalu baru dirakit di sini.