Dispar Kepri Usulkan Pembatasan di 3 Negara Dibuka
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – perbatasan negara di tiga negara Sijori yaitu Singapura, Johor Malaysia dan Riau Islands (Kepri) Indonesia, diusulkan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk dibuka secara terbatas melalui gelembung pariwisata (travel bubble).
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri Buralimar mengatakan, mereka mengusulkan agar Sijori dihidupkan kembali, terutama dalam kerja sama pariwisata, terlebih travel bubble.
Untuk merealisasikan usulan tersebut, Dispar Kepri sudah menggelar webinar yang diikuti pelaku usaha di tiga negara dan Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapura dan Malaysia.
Selama ini, lanjutnya, pemerintah Indonesia dan Singapura terus merancang rencana pembukaan perbatasan secara terbatas menggunakan travel bubble di Batam, Bintan dan Bali.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah juga membuka perbincangan travel bubble, dengan Johor di Malaysia, tidak hanya dengan Singapura.
"Karena wisman yang masuk lewat Johor banyak. Setiap hari (sebelum pandemi) ada wisman yang datang ke Kepri terutama ke Tanjungpinang dan Batam. Apalagi salah satu syarat pembukaan travel bubble, adalah penanganan Covid-19 melalui vaksinasi,” ujarnya.
Menurutnya, Crossborder dibuka jika 70 persen warga, sudah divaksin. CHSE dijalankan agar memupuk kepercayaan wisman yang tinggi.
Apabila travel bubble dijalankan, dia optimis akan banyak wisman yang datang ke Tanah Air. Terbukti, dari webinar yang dihardri sekitar 100 orang peserta, menandakan banyak warga Singapura dan Malaysia yang sudah rindu melancong ke Kepri.
VITO Singapura Sulaiman Shehdek menuturkan, jika travel bubble sudah dijalankan, maka akan banyak warga Singapura yang ingin berlibur ke Kepri.
Pegiat pariwisata Sumantri Endang memandang, Kawasan Wisata Lagoi yang paling siap untuk penerapan travel bubble.
Di mana, kawasan eksklusif di Kabupaten Bintan itu bahkan sudah menyusun berbagai rencana kesehatan dan keamanan dalam penerapannya.
"Yang 100 persen siap adalah Lagoi. Penduduk tidak bercampur dengan tempat wisata. Orang keluar masuk tidak boleh," ucapnya.