Program Kartu Prakerja Gelombang 23 Dibuka, Ini Syarat Jadi Pesertanya
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Program Kartu Prakerja Gelombang 23 atau gelombang perama di tahun 2022, resmi dibuka pemerintah pusat pada hari Kamis (17/2/2022).
Diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, program Kartu Prakerja gelombang 23 tahun ini masih bersifat semi bansos sama seperti periode sebelumnya.
"Kartu Prakerja Gelombang 23 dibuka dengan kuota sebanyak 500 ribu orang, dan gelombang selanjutnya akan dibuka dengan jumlah kuota yang sama," kata Airlangga dalam sesi teleconference, Kamis (17/2/2022).
BACA JUGA:
Pakai Kartu Prakerja, Bisa Dapat KUR Modal Usaha Lho
Puskesmas Baru akan Dibangun di Kecamatan Suak Midai Natuna
Pelajar SMAN 3 Lingga Keracunan Massal
Airlangga menjelaskan, paket lengkap bantuan Kartu Prakerja berupa pelatihan dan insentif, jadi sebuah inovasi program pemerintah dalam merespon secara cepat dan positif atas dampak pandemi COVID-19.
"Oleh karenanya, tidak berlebihan bila Program Kartu Prakerja dapat kita jadikan contoh atau template sukses program Pemerintah Indonesia dalam rangka recover together, recover stronger pada event G20 tahun ini," katanya.
Untuk mendapatkan manfaat Kartu Prakerja, calon penerima harus mendaftar di situs www.prakerja.go.id. Pada gelombang 23 ini, akan dibuka kesempatan bagi 500.000 orang.
Syarat penerima Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia berusia 18-64 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
Sebagai program semi-bansos, Kartu Prakerja masih akan diprioritaskan bagi mereka yang belum menerima bantuan. Selama tahun 2022 Program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi bagi 50.000 Calon Pekerja Migran Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka kepesertaannya akan dicabut.
Program Kartu Prakerja merupakan program bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia melalui ekosistem yang dibangun dengan kemitraan multi-pihak.
Saat ini terdapat 6 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 596 pelatihan, 5 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 Kementerian/Lembaga dan 17 Pemerintah Daerah yang membantu menyediakan data.