Pesona Gelas Natuna, Program Menuju Kabupaten Ramah Lansia
Batam, Melayupedia.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna Kepulauan Riau (Kepri), menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.
Seleksi KIPP 2021 tersebut bertujuan untuk mengangkat Program ‘Peduli Persoalan Kesehatan Hari Tua Nanti dengan Gerakan Lansia Sehat di Natuna’ atau disingkat Pesona Gelas Natuna.
Program tersebut dilakukan, untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan pada usia lanjut. Agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdayaguna, untuk meningkatkan capaian Sustainable Developments (SDGs).
Serta mempercepat capaian target SPM Bidang Kesehatan Inovasi Pesona Gelas Natuna, yang hadir menjawab permasalahan pelayanan kesehatan lansia.
“Inovasi di era digital ini, tidak hanya menciptakan ruang bagi anak muda. Tapi bagaimana menciptakan kabupaten yang ramah lansia,” ucap Bupati Natuna Wan Siswandi, Jumat (2/7/2021).
Menurutnya, salah satu indicator keberhasilan pembangunan kesehatan, adalah meningkatnya umur harapan hidup penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri tahun 2017, sebanyak 4,28 penduduk Kepri, berusia lebih dari 60 tahun. Sebanyak 51,63 persen dari lansia tersebut, dalam kondisi sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan.
Di Kabupaten Natuna pada Tahun 2019, sebanyak 7,91 persen dari lansia merupakan kelompok yang membutuhkan perhatian khusus, di antaranya 19,70 persen lansia menderita hipertensi,” katanya.
“Untuk mewujudkan dan meningkatkan mutu pelayanan terhadap lansia, maka Puskesmas Bunguran Selatan mengembangkan Inovasi Pelayanan berupa Pesona Gelas Natuna,” ucapnya.
Wan Siswandi menambahkan, inovasi tersebut menjadi unik, namun mempunyai daya ungkit yang sangat signifikan. Terutama dalam meningkatkan mutu pelayanan pada lansia, serta meningkatkan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nattuna juga memaksimalkan puskesmas di masing masing desa, karena keadaan geografis yang jarak antara satu pulau ke pulau lainnya cukup jauh.
“Sementara kita hanya punya satu RSUD, kalau seluruh lansia yang dalam keadaan darurat harus dipaksakan dibawa ke RSUD ini sangat berbahaya. Karena ada bebapa wilayah butuh waktu 10 jam untuk menjangkau RSUD,” ujarnya.
Latar belakang tersebut menjadi alasan kuat, mengapa inovasi ini memiliki urgensi yang jelas. Yang dilakukan untuk menciptakan pelayanan yang ramah, bagi penduduk desa khususnya mereka yang tergolong senior citizen.
Tim Panel Independen Indah Sukmaningsih mengapresiasi program tersebut. Karena sikap hormat kepada yang lebih tua diaplikasikan dalam sebuah program yang memiliki substansi yang jelas dan berdayaguna.
Diungkapkannya, Natuna merupakan salah satu pulau yang luar biasa. Serta menjadi salah satu program yang dapat menyelesaikan masalah sosial.
“Saya harap ini dapat menjadi program jangka panjang dan memiliki dampak yang jauh lebih besar, untuk menciptakan lingkungan yang ramah senior citizen,” ujarnya.
Dia juga berharap , program tersebut dapat menjadi percontohan bagi daerah yang memiliki masalah sosial yang sama. Serta dapat menjadikan Pesona Gelas Natuna, sebagai inspirasi untuk mengadopsi program yang luar biasa ini.