• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Top! Pengusaha Bintan Ekspor 5 Ton Arang Batok Kelapa ke Malaysia

    Ilustrasi (Foto: Kompas)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - CV BB yang berada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengekspor arang batok kelapa atau arang briket arang ke Negeri Jiran Malaysia.

    CEO CV BB, Arif mengatakan, perusahannya sudah lama melakukan ekspor arang tempurung kelapa ke Malaysia tersebut. Namun semenjak wabah Covid-19, ekspor sempat terhenti.

    "Alhamdulilah pasar Malaysia berhasil kita tembus kembali," ujar Arif, Kamis (10/2/2022).

    Kembali terbukanya pasar ekspor merupakan angin segar bagi UMKM yang melakukan pengolahan tempurung kelapa. Mulai dari Tanjungpinang hingga pulau-pulau sekitar Kabupaten Bintan.

    Dengan adanya ekspor ini tentunya membuat pengusaha arang tempurung kelapa akan lebih bersemangat. Arang tempurung kelapa dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai paling sederhana untuk keperluan barbeque juga dapat diolah lebih lanjut untuk karbon dan bahan pembersih.

    "Target berikutnya adalah pasar dari negara lain," sebutnya.

     

    Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan, Pejabat Karantina Pertanian Wilayah Kerja (Wilker Kijang) telah melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan terhadap 5 ton arang tempurung kelapa yang akan diberangkatkan dengan kapal kayu.

    Pemeriksaan diperlukan untuk memastikan bahwa komoditas yang dikirim sesuai dengan permohonan yang diajukan dan sesuai dokumen yang menyertai.

    "Karantina akan terus mensupport kegiatan ekspor komoditas pertanian. Semoga semangat pengusaha pertanian milenial, seperti mas Arif ini, terus menggelora dan pantang menyerah," katanya.

    Kualitas arang tempurung kelapa ditentukan dengan beberapa kategori. Baik dari kadar air, debu hingga bentuknya. Semakin rendah kadar air pada arang akan semakin baik, dengan demikian harga pun akan lebih tinggi, apalagi arang tersebut diolah menjadi briket arang.

    Karantina Pertanian Tanjungpinang telah menyediakan layanan klinik ekspor untuk calon eksportir komoditas pertanian.

    "Selain itu ada juga layanan 'karpet merah' yaitu AKTIF Ekspor sehingga eksportir tidak perlu datang ke kantor untuk keperluan administrasi, karena pejabat karantina akan datang untuk melayani dan mengantar sertifikat," pungkas Cahyo.

    (ary)