Vihara Pek Kong Miao, Berganti Nama Karena Tuntutan Penjajah Belanda
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Vihara yang menjadi tempat beribadah umat Buddha, ternyata juga banyak tersebar di Kepulauan Riau (Kepri). Bahkan, Vihara terbesar pun ada di sana.
Nah, salah satu vihara yang hingga kini masih menjadi tempat ibadah sekaligus objek wisata, yakni Vihara Dharma Bakti.
Vihara ini didirikan pada tahun 1920-an. Berawal dari kedatangan Belanda di Kepri.
Vihara Dharma Bakti dibangun atas dasar tuntutan masyarakat Belakang Padang, untuk mendirikan sebuah tempat ibadah golongan Buddhist atau Buddha.
Diketahui, dahulu Vihara Dharma Bhakti ini awalnya bernama Pek Kong Miao. Sejarah ini dimulai dari tahun 1920-an, pada saat sekutu Belanda masih menjajah Indonesia.
Saat itu, Belanda menuntut agar rakyat Belakang Padang mendirikan sebuah tempat ibadah golongan Buddhist.
Setelah Pek Kong Miao didirikan, pada tahun 1980-an, pemerintah melarang Pek Kong Miao dibentuk karena bersifat Kong Hu Cu, dan pemerintah hanya mengakui agama Buddha serta berdirinya Vihara.
Oleh karena itulah, pada tahun 1980-1990, Pek Kong Miao dipugar dan diganti nama menjadi Vihara Dharma Bhakti. Dan pada tanggal 25 November 1990, Vihara Dharma Bhakti resmi dibuka.
Di vihara ini terdiri dari tiga patung utama yaitu, Thi Kong, Pek Kong, dan Sanghyang Adi Buddhaya.
Ternyata, meski namanya diganti Vihara Dharma Bhakti, tapi masyarakat Belakang Padang masih menaruh kepercayaan pada Kong Hu Cu.
Sampai sekarang Vihara Dharma Bakti masih sering dikunjungi oleh para pelancong, baik dari Belakang Padang maupun dari Batam dan luar pulau untuk beribadah.