• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Gurindam 12 Pasal 12, Sajak Terakhir Bagi Raja

    Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Gurindam 12 yang mempunyai 12 pasal, menjelaskan tentang berbagai kebiasaan hingga tatanan hidup yang harus lebih baik.

    Gurindam 12 mencapai akhir sajak, yang membahas tentang kekuasaan raja, yang harus bijak dan mengayomi rakyatnya.

    BACA JUGA :

    Gurindam 12 Pasal 9, Nasihat Perkuat Iman Bagi Pria dan Wanita

    Gurindam 12 Pasal 11, Ajak untuk Berjasa Pada Bangsa

    Gurindam 12 Pasal 10, Nasihat Keagamaan dan Budi Pekerti

    Gurindam karangan Raja Ali Haji ini, dibuat di Pulau Penyengat Kepulauan Riau (Kepri), yang banyak mengajarkan tentang kebaikan.

     

    Gurindam 12 Pasal 12 :

    Raja mufakat dengan menteri,
    Seperti kebun berpagarkan duri.
    Betul hati kepada raja,
    Tanda jadi sebarang kerja.
    Hukum ‘adil atas rakyat,
    Tanda raja beroleh ‘inayat.
    Kasihkan orang yang berilmu,
    Tanda rahmat atas dirimu.
    Hormat akan orang yang pandai,
    Tanda mengenal kasa dan cindai.
    Ingatkan dirinya mati,
    Itulah asal berbuat bakti.
    Akhirat itu terlalu nyata,
    Kepada hati yang tidak buta.

     

    Maknanya :

    Raja mufakat dengan menteri.
    Seperti kebun berpagarkan duri.
     

    Artinya : Hubungan raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain, dan harus bekerjasama.

    Betul hati kepada raja.
    Tanda jadi sebarang kerja.
     

    Artinya : Raja yang baik atau raja yang mendapat petunjuk dari Allah adalah raja yang adil terhadap rakyatnya.

    Hukum adil atas rakyat.
    Tanda raja beroleh inayat. 

    Artinya : Hukum harus didasari oleh hak asasi manusia.

    Kasihkan orang yang berilmu.
    Tanda rahmat atas dirimu.

    Artinya : Orang yang berilmu akan dikaruniai oleh Allah dan dihormati orang lain.

    Hormat akan orang yang pandai.
    Tanda mengenal kasa dan cindai.

    Artinya : Hormatilah setiap manusia.

    Ingatkan dirinya mati.
    Itulah asal berbuat bakti. 

    Artinya : Bila manusia mengingat kematiannya nanti, ia akan lebih berbakti pada Allah.

    Akhirat itu terlalu nyata.
    Kepada hati yang tidak buta

    Artinya : Orang yang tidak buta hatinya tahu kalau akhirat itu benar-benar ada.