• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Kelompok Silat Sendeng dan Tondan, Identitas Bela Diri Khas Rokan

    Silat Sendeng dan Tondan di Rokan Riau (Dok. budaya-indonesia.org)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Silat sudah menjadi identitas bangsa kita. Beladiri ini sudah dikenal bahkan di mancanegara ya. Salah satu silat tradisional yang dikenal dan masih ada hingga kini, yakni Silat Tiga Bulan

    Nama Silat Tigo Bulan atau Silek Tigo Bulan diambil dari bahasa daerah setempat, yang artinya silat tiga bulan. Karena memang masa mempelajari jenis silat ini, membutuhkan waktu selama tiga bulan.

    Silek Tigo Bulan menjadi salah satu pertunjukan tradisional, yang bisa kita temukan pada masyarakat suku Melayu Rokan.

    BACA JUGA:

    Tari Cenai, Identitas Suku Bonai Rokan Hulu yang Unik

    Mengenal Buwong Kuwayang, Tradisi Berobat dengan Roh Gaib 

    Tradisi Manolam, Syair yang Dinyanyukan Tanpa Alat Musik

    Secara garis besar, Silet Tigo Bulan ini terbagi dalam dua kelompok yakni Sendeng dan Tondan. Tondan biasanya mencakup latihan yang menekankan pada ketangkasan gerakan dalam silat, sementara sendeng lebih menekankan pada ketahanan fisik yang dimiliki.

    Latihan-latihan yang dilakukan pada dua tahapan silat tersebut, menekankan pada target dari dua tahapan yakni ketangkasan gerak dan ketahanan fisik.

    Para pesilat biasanya melakukan latihan tondan lebih dulu, yang menekankan pada ketangkasan gerak. Selanjutnya setelah tangkas dalam gerakan, lalu melakukan latihan ketahanan fisik.

    Pelajaran inti dari silat ini untuk memahirkan penggunaan cahaya. Menurut kepercayaan para pelaku silat, ada tiga jenis cahaya, yang harus dimahirkan penggunaannya selama pelatihan berlangsung.

    Waktu untuk belajar memahirkan cahaya tersebut kurang lebih 3 bulan gerak silat di tanah, barulah setelah itu ditambah 10 hari untuk menamatkan kaji batin.

    Silat ini biasanya dilakukan sebagai kegiatan memeriahkan beberapa acara, seperti acara pengangakatan ninik mamak, pernikahan, khitanan, penyambutan terhadap tamu yang dihormati dan sebagainya.

    Pada tradisi pernikahan, silat ini biasanya juga ditampilkan untuk menyambut arak-arakan mempelai laki-laki yang datang ke tempat kediaman mempelai wanita. Alat-alat yang digunakan pada tradisi silat ini di antaranya pisau belati, tali plastik untuk pembatas lapangan.