Puluhan Kasus Narkoba Diungkap Polres Karimun Sepanjang Tahun 2021
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Sepanjang tahun 2021 lalu, Kepolisian Resort (Polres) Karimun di Kepulauan Riau (Kepri) sudah menangani ratusan kasus kriminal. Ada 139 kasus yang ditangani dari 199 laporan yang diterima.
Dari ratusan kasus tersebut, didominasi kasus pidana narkotika. Total ada 66 kasus narkotika yang berhasil diungkap.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan peningkatan kasus, di mana pada sepanjang tahun 2020 Polres Karimun hanya mengungkap 49 kasus.
Menurut Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano, dari 66 kasus narkotika ini, jumlah tersangka sebanyak 124 orang, terdiri dari 118 orang laki- laki dan 6 orang perempuan.
"Barang bukti yang berhasil kami sita dari tangan tersangka yakni 11.505,34 gram sabu-sabu, 1.239,33 gram ganja, 7 butir pil ekstasi dan 5.967 butir happy five,” ucapnya.
Selain itu, sejumlah kasus di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) juga berhasil mengungkap 10 kasus yang menjadi atensi dan perhatian masyarakat.
Sejumlah rentetan kasus itu, antara lain kasus kekerasan terhadap anak oleh oknum guru di pondok pesantren wilayah Moro, penggagalan pengiriman 12 PMI ilegal ke Malaysia melalui jalur tikus, penangkapan buronan kasus penganiayaan dan pengungkapan tindak pidana pembakaran hutan dan lahan di Kundur.
Dia melanjutkan, pengungkapan kasus tindak pidana aborsi dengan menggunakan obat- obatan yang dijual secara online, pencurian kendaraan bermotor, tindak pencurian dengan kekerasan, kasus persetubuhan anak di bawah umur, kasus perjudian dan penyelundupan timah.
"Kasus- kasus ini menjadi atensi publik dan berhasil diungkap atas kerjasama semua pihak," katanya.
Untuk diketahui, bahwa capaian pengungkapan kasus tahun 2021 di Polres Karimun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, meski jumlah laporan menurun.
Di mana pada tahun 2020 sebanyak 199 kasus dilaporkan dan terdapat 126 kasus berhasil diungkap. Di pada tahun 2021, Kepolisian Resor Karimun mendapatkan 199 laporan polisi dengan penyelesaian kasus sebanyak 139 kasus.
"Untuk jumlah kasus terjadi penurunan pelaporan, tapi terjadi peningkatan dalam penyelelesaiannya. Perbandingan dari tahun 2020 juga terjadi peningkatan," kata Tony.