• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Puluhan Nakes di RSBP Terpapar Covid-19,  Bagaimana Pelayanan Pasien?

    Ilustrasi Covid-19 (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Di tengah tingginya pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan oleh tim medis, ternyata paparan virus dari pasien juga turut mengancam para tenaga kesehatan (nakes).

    Seperti di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri), puluhan nakes di fasilitas kesehatan (faskes) ini terpapar Covid-19.

    Dari informasi yang didapat, ada 19 orang nakes di RSUD Embung Fatimah Batam, yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 pada gelombang pertama.

    BACA JUGA :

    Waspada Sertifikat Vaksin Palsu Beredar di Kepri

    Dalam Sehari, 4 Orang Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

    Warga Minta Sembako Saat PPKM Darurat, Wako Batam: Sabarlah, Nanti Diusahakan

    Ternyata, membludaknya jumlah pasien positif Covid-19, membuat 57 orang nakes di RSBP Batam turut terpapar Covid-19.

    Bahkan Direktur RSBP Batam Afdhalun Hakim juga terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, dirinya sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di kediamannya.

    ”Tenaga kami saat ini sangat minimal. Jadi, memang tidak bisa melayani dengan optimal
    seperti saat keadaan normal,” katanya, Sabtu (17/7/2021).

    Menurut dokter ahli jantung ini, kondisi di RSBP Batam benar-benar sulit. Setiap hari nakes RSBP harus menangani pasien Covid-19 yang datang tiada henti.

    Sementara itu, di sisi lain, sebagai rumah sakit umum juga harus melayani
    pasien non Covid-19, yang juga membutuhkan penanganan medis.

    ”Misalnya, ada pasien yang mau operasi usus buntu, atau operasi trauma kepala,
    jika tidak dilayani bagaimana. Risikonya sangat tinggi juga,” ungkapnya.

    Karena kekurangan tenaga medis, ia mengaku pihak RSBP harus jeli dalam mengatur pelayanan, agar semua pasien bisa terlayani.

    Dia pun mengimbau kepada pasien non-Covid-19 yang sakitnya ringan, agar tidak dirawat di rumah sakit terlebih dahulu. Kecuali, pasien yang butuh penanganan darurat. 

    “Yang kami butuhkan saat ini, pengertian dari masyarakat,” ucapnya.

    Afdhalun juga, imbas dari kekurangan tenaga medis, membuat sejumlah operasi non-Covid-19 tertunda.

    ”Ini kondisi nyata, nakes kami juga berjatuhan karena tiap hari melayani pasien Covid-19 yang di emergency. Kami juga takut, karena salah prosedur sedikit saja, bisa tertular,” katanya.

    Sebelumnya, Pelaksana harian (Plh) Direktur Umum (Dirut) RSBP Batam Muhammad Askar menuturkan, penanganan pasien Covid-19 terpusat di satu gedung khusus, mulai dari kedatangan hingga masuk ruang perawatan.

    ”Semua kami lakukan protkesnya. Mulai dari masuk emergency saja sudah dipilah-pilah, agar tak bercampur dengan pasien lain,” katanya.