• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Makam Mufti dan Ulama Besar Ini Dilindungi Cungkup

    Makam Mufti dan Ulama Besar di Riau (Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Syekh Abdurrachman Siddiq adalah seorang mufti, guru agama dan ulama di Riau. Dia mempunyai banyak sahabat dan murid, bahkan syiarnya untuk Islam sampai ke negara Singapura dan Malaysia.

    Syech Abdurrahman sendiri wafat di tahun 1939 silam, namun nama besarnya masih dikenang hingga kini. Apalagi, makamnya masih terpelihara dengan baik.

    Terletak di parit Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri, makamnya terdiri dari sebuah jirat dengan dua buah batu nisan, yang terletak di bagian kaki dan kepala jirat.

    BACA JUGA:

    Ngeri, Perigi Ini Jadi Tempat Pembuangan Mayat di Pangkalpinang

    Menghilangnya Kesan Angker di TPU Kamboja di Karimun

    Daeng Marewa dan Daeng Celak, Sosok Pemimpin di Masa Kesultanan Lingga

    Makam tersebut terletak pada sebuah bangunan cungkup, yang ditambah pada tahun 2004 lalu. Selain makam Syekh Abdurrahman Shiddiq, di dalam bangunan itu juga terdapat dua buah makam lainnya.

    Jirat makam Syekh Abdurrahman Shiddiq berbentuk persegi panjang bertingkat tiga, dengan ukuran tingkat paling bawah panjang 2 meter dan lebar 1,7  dan setiap tingkatnya berjarak 0,25 meter.

    Tinggi dari lantai dasar ke jirat paling tinggi sekitar 1,15 meter. Jirat tersebut terbuat dari bata berlepa, yang dilapisi dengan keramik berwana putih.

    Jirat itu merupakan bangunan baru, yang dibuat bersamaan dengan pembangunan cungkup makam pada tahun 2004. Pada sekeliling jirat, diberi pagar berbentuk jeruji besi yang ditutup dengan tirai.

    Sementara,  nisan  makam Syeikh Abdurrahman Shiddiq berbentuk balok, dengan kepala nisan berbentuk kubah atau kuncup bunga. Nisan tersebut terbuat dari batu berukuran tinggi 50 cm.

    Nisan pada kepala jirat terdapat tulisan yang diukir pada lempengan batu marmer, ditempel pada bagian badan nisan. Tulisan tersebut memuat nama Syeikh Abdurrahman Siddiq dan tanggal wafatnya, yakni 4 Sya’ban 1358 Hijriah.

    Bangunan cungkup makam berdenah segi delapan  (oktagonal), yang masing-masing sisinya berukuran panjang 3 meter. Bangunan tersebut terbuat dari bata berlepa, dengan atap berbentuk tumpang tiga yang terbuat dari seng.

    Selain makam, di kawasan tersebut juga bisa melihat peninggalan lain dari Syekh Abdurrachman Siddiq di Parit Hidayat ini. Yakni sebuah masjid yang dibangun sekitar tahun 1927.

    Masjid tersebut memiliki ciri khas pada tingkatan atapnya, dan terletak kurang lebih 200 meter dari makam.

    Di samping mesjid, peninggalan lainnya adalah sebuah rumah tunggu yang didiami oleh anak cucu almarhum secara bergiliran, untuk melayani tamu yang datang berziarah.

    Rumah tunggu itu juga, sering dimanfaatkan untuk menginap bagi tamu yang tidak memungkinkan pulang atau memang berhajat untuk bermalam disana.