• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Ngeri, Perigi Ini Jadi Tempat Pembuangan Mayat di Pangkalpinang

    Perigi Pekasem di Pangkalpinang Kepri (Dok. travel.detik.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - kisah tragis di Lubang Buaya, juga ada di Pangkalpinang, tepatnya di Perigi Pekasem. Perigi tersebut berada di Kelurahan Tua Tunu Indah, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang.

    Perigi sendiri artinya sumur, sementara Pekasem merupakan ikan fermentasi khas Bangka. Kawasan Perigi Pekasem diberi pagar putih, dengan plang yang menunjukkan bahwa objek ini sudah menjadi cagar budaya di depannya.

    BACA JUGA:

    Menghilangnya Kesan Angker di TPU Kamboja di Karimun

    Di Pangkalpinang, Ada Kompleks Pemakaman Tionghoa Terbesar se-Asia Tenggara

    Ada Cerita Mistis di Wisata Lubang Kolam di Riau

    Bukan sumur biasa, Perigi Pekasem merupakan sumur yang dahulu menjadi tempat pembuangan mayat orang-orang, yang terbunuh Tentara Keamanan Rakyat (TKR), karena disangka menjadi mata-mata Belanda atau sekutu.

    Ada pula yang cerita yang mengatakan, kalau orang yang dicurigai sebagai mata-mata dimasukkan ke dalam sumur hidup-hidup. Dulunya, kawasan Tua Tunu tersebut memang menjadi salah satu markas dari TKR.

    Balai Adat Tuatunu

    Memasuki pintu pagar, ada jalan setapak yang mengarah ke Perigi Pekasem di sisi kanan. Sumur itu tak terlalu besar dan dikelilingi pembatas besi berwarna hijau.

    Melongok ke dalamnya, sumur tampak dangkal berisi timbunan dedaunan. Sumur kering tanpa terisi air. Hingga kini sumurnya masih terawat dan menjadi destinasi wisata sejarah di Pangkalpinang. 

    Di seberang Perigi Pekasem, terdapat Balai Adat Lembaga Adat Melayu Tuatunu. Balai adat itu berupa rumah panggung, yang biasanya digunakan masyarakat untuk berkumpul dan bermusyawarah.

    Tak jauh dari balai adat, terdapat makam Akek Bandang yang dikeramatkan. Makam dari Akek Bandang itu juga, sudah masuk sebagai cagar budaya.

    Menurut cerita turun temurun, Akek Bandang adalah orang yang disegani masyarakat sejak masa lampau. Area makam cukup luas.

    Dengan sebuah bangunan semi terbuka, didirikan di sana untuk tempat peziarah singgah. Lantai keramik diberi alas tikar untuk peziarah duduk.