Di Kota Kijang, Ada Monumen Gagah Yang Pegang Palu Tambang
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Tebak, apa yang menarik dari kota Kijang, Kepulauan Riau (Kepri) ?
Ternyata, di sinilah letak monumen, yang merupakan peninggalan dari perusahaan pertambangan bauksit oleh PT. Antam.
Kita semua tahu bahwa Pulau Bintan tersebut, merupakan pulau yang di dalamnya banyak terkandung sumber daya alam bauksit.
Menurut catatan sejarah, sudah sejak tahun 1920-an Belanda telah menemukan kandungan bauksit di daerah tersebut.
Dan setelah itu proses pertambangan mulai dijalankan oleh PT. Antam.
Monumen dan relief sejarah pertambangan bauksit Kijang tersebut, didirikan sebagai pengingat akan jasa-jasa dari perusahaan tersebut bagi masyarakat di sekitarnya.
Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke monumen ini juga dapat menggali informasi, terkait proses perjalanan pertambangan bauksit semenjak dahulu di Kepri.
Di kawasan tersebut, ada beberapa objek yang menjadi ikon didalamnya, mulai dari monumen berbentuk patung.
Sampai panel-panel yang dipenuhi dengan relief, yang menggambarkan proses pertambangan sejak zaman Jepang dan Belanda.
Monumen tersebut dibuat sekitar tahun 2000-an oleh seniman, dalam bidang patung yang sangat terkenal di Indonesia, yaitu Yusman S. Sn.
Monumen yang dibentuk dengan model itu, digambarkan seperti seseorang yang sedang berdiri gagah, dan ditangannya memegang palu tambang.
Ini menggambarkan sosok pekerja tambang, yang ada di pertambangan sini.
Patung pekerja tambang trrsebut berdiri gagah menghadap gunung Lengkuas. Di bawahnya juga dilengkapi dengan relief-relief, yang menceritakan bagaimana keadaan pertambangan bauksit semenjak dahulu masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Yaitu masa-masa saat mereka masih menerapkan sistem kerja paksa kepada penduduk.
Tidak hanya itu, monumen dan relief sejarah pertambangan bauksit Kijang di dalamnya juga berisi panel-panel relief. Ada kurang lebih 18 panel yang terdapat di arena ini.
Relief pertama menyuguhkan gambaran mengenai kantor pertambangan bauksit tersebut.
Mulai dari lokasi kantor hingga tata letak tempat-tempat disekitar kantor seperti taman dan tata pohon didalamnya.
Relief kedua menyuguhkan gambaran mengenai potret tempat penambangan bauksit, dari sejak era awal-awal didirikannya.
Sementara, relief ketiga tentang awal kedatangan orang-orang Belanda yang sebenarnya tujuan awalnya adalah mencari timah.
Akan tetapi ketika mereka sudah sampai di daerah Kijang ini justru yang ada adalah kandungan bauksit di dalamnya.