Pesona Rumah Tinggi, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Indragiri
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Di Indragiri, ada sebuah bangunan yang merupakan peninggalan kerajaan Indragiri. Ialah Rumah Tinggi atau Balai Adat Melayu, yang merupakan saksi bisu kejayaan kerajaan Indragiri di masa dahulu.
Rumah Tinggi berada di Kampung Bersar di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu. Melihat mesjid raya yang ada di Indragiri Hulu, mata kita tidak terlepas dari namanya Rumah Tinggi yang lokasi berada dekat dengan kawasan Masjid Raya.
Rumah tinggi tersebut, merupakan salah satu peninggalan dengan arsitektur khas Melayu. Di dalam rumah tinggi ini digunakan sebagai penyimpanan benda-benda peninggalan kerajaan Indragiri.
BACA JUGA:
Masjid Raya Peranap, Miliki Gong Tua Berbau Mistis
Operasi Cocor Merah 5 Januari 1949, Kisah Kelam Pembantaian di Riau
Ritual Talam 2 Muka, Benarkah Ajaran Syirik?
Seperti meriam, senapan, perahu dan alat musik bersifat tradisional serta foto -foto bupati pertama yang menjabat dan bupati seterusnya.
Dari tampilannya, rumah tersebut sangat futuristik dengan bercorak Melayu yang melambangkan kebudayaan asli Rengat. Dijuluki sebagai rumah tinggi, karena ukurannya memang tinggi dengan dua lantai yang ditopang oleh pilar kayu kulim.
Saat ini, keadaannya masih sederhana dan isinya pun merupakan koleksi peninggalan kerajaan belum terkumpul di sana. Rumah Tinggi dipercaya sebagai bentuk rumah asli masyarakat Indragiri dengan arsitektur khas Melayu.
Bentuk Rumah Tinggi seperti bangunan, yang berlantai dua dengan pilar pilar kayu kulim. Rumah kayu dua lantai ini terlihat cantik, dengan ornamen khas Melayu.
Lantai dua merupakan tempat penyimpanan benda-benda peninggalan bersejarah, seperti foto-foto hitam putih raja-raja Indragiri, meriam dan senapan.
Menariknya, posisi Rumah Tinggi tersebut menghadap ke Sungai Indragiri. Saat ini Rumah Tinggi dijadikan museum Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu.
Tercatat dalam sejarah, Rumah Tinggi ini dibangun oleh Seorang Menteri pada masa Kerajaan Indragiri, bernama Raja Haji Muhammad Saleh yang bergelar Raja Togok yang merupakan rumah mentri saat itu.