• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Jembatan Phontoon, Pertama Dibangun di Atas Sungai Siak

    Jembatan Phonton di Pekanbaru Riau (Dok. republika.co.id)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Jembatan Phontoon yang ada di Siak Pekanbaru Riau, ternyata memiliki kisah tersendiri.

    Sekitar tahun 1955, kawasan Boom Baru yang terletak di tepian Sungai Siak, menjadi pusat keramaian yang luar biasa. Apalagi setelah PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI), membuka kantornya di daerah Rumbai.

    Caltex kemudian menyediakan Jembatan Phontoon, sejenis jembatan mengambang yang disandarkan ke ponton. Bentuknya seperti kotak besar yang mengapung, untuk menyangga landasan jembatan dan beban dinamis di atasnya.

    BACA JUGA:

    Masjid Kunto Darussalam yang Sempat Ditinggalkan Jamaah

    Pelabuhan Tua Bagansiapiapi, Saksi Bisu Peristiwa Bagan Bertempur

    Dahulu Digunakan Sebagai Markas Perang, Kini Jadi Surau Tua Bersejarah

    Jembatan tersebut menjadi satu-satunya sarana penyeberangan di era 1950 hingga 1970-an, yang menghubungkan wilayah Senapelan dan Rumbai melalui Sungai Siak.

    Jembatan itu juga dilengkapi dengan fasilitas sebuah terminal oplet dan halte terminal. Di mana, halte tersebut digunakan sebagai tempat persinggahan bagi para penyeberang, yang kebanyakan adalah pegawai Caltex.

    Di kawasan terminal itu juga, dipasang plang nama bertuliskan ‘Selamat Datang di Pekanbaru’, dengan ejaan Bahasa Indonesia yang baru, sebagai penanda telah sampai di Pekanbaru.

    Keberadaan Jembatan Phontoon untuk menggantikan feri, sebagai alat penyeberangan sangatlah bermanfaat, tetapi setelah tahun 1970 mulai mengalami kemacetan.

    Padatnya arus lalu lintas dan menumpuknya arus kendaraan, karena Jembatan Phontoon tersebut harus diputus untuk melewatkan transportasi air lainnya, yang melewati Sungai Siak pada waktu-waktu tertentu.

    Hal ini menyebabkan Caltex mencari solusi mulai tahun 1973, untuk mengatasi masalah penyeberangan di Sungai Siak tersebut. Yakni dengan membangun jembatan baru,yang terletak di sisi Barat tak jauh dari Terminal Boom Baru.

    Sejak peresmian pemakaian Jembatan Leighton yang kemudian disebut Jembatan Siak Pekanbaru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 19 April 1977, terminal transit bagi para pengguna angkutan kota Pekanbaru tempo dulu ini sudah tidak berfungsi lagi.

    Akhir tahun 2013, Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Riau membina bekas terminal lama itu, menjadi sebuah taman di tepian Sungai Siak tanpa mengusik keberadaan bekas tempat duduk penumpang Terminal Boom Baru tersebut.

    Kawasan Tapak Terminal Lama Boom Baru tersebut saat ini, menjadi area taman di bawah Jembatan Siak 3 Pekanbaru. Sedangkan halte terminal masih ada dan terus dirawat.