Masjid Kunto Darussalam yang Sempat Ditinggalkan Jamaah
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Masjid Tua Kunto Darussalam merupakan salah satu masjid bersejarah, yang ada di Rokan Hulu Provinsi Riau. Masjid tersebut sudah berdiri sejak tahun 1937 lho.
Terang saja, masjid ini menjadi saksi sejarah selama puluhan tahun. Masjid ini berlokasi di Desa Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
Sebagai negeri seribu suluk, Rokan Hulu memang memiliki banyak sekali masjid-masjid besar, termasuk Masjid Raya Kunto Darussalam tersebut.
Masjid Kunto Darussalam didirikan, oleh sorang tokoh bernama R.T. Muhammad Alie. Di dalam masjid terdapat 3 makam para ahli suluk, yang dikenal dengan sebutan Khalifah.
Ketiga makam tersebut masing-masing adalah milik Tengku Imam, Imam Nawawi dan Khalifah Muda. Masjid ini menjadi salah satu pusat kegiatan jamaah tarikat Na’syahbandiyah.
Pada awal berdirinya masjid bersejarah ini, ukurannya hanya sebesar 8 x 10 meter. Di di dirikan di tanah yang di wakafkan raja, di daerah kampung Terendam Lingkungan Parit Nan Empat, Kelurahan Kotolama, Kecamatan Kunto Darussalam.
Barulah secara resmi, pembangunan masjid ini dumulai pada tahun 1937 yang diresmikan oleh Raja Tengku Pahlawan, berdasarkan mufakat dari para tokoh pemuka masyarakat pada saat itu.
Pembangunan masjid dilakukan secara gotong royong, oleh para tukang yang kebanyakan berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).
Beberapa tukang yang dihadirkan, di antaranya tukang bila muroh, tukang panjang, dan tukang sirat (sutan sileman). Material bangunan sendiri didatangkan dari Kerajaan Rokan IV Koto Sumbar.
Bangunan masjid terbuat dari kayu dengan atap seng. Sebagian material lain ada juga, yang didatangkan dari luar negeri seperti Singapura.
Pada tahun 1952 dan 1979 dilakukan pemugaran bangunan masjid, dengan ditambahkannya serambi di bagian luar masjid.
Ditinggalkan Jamaah
Pada tahun 1985, jamaah merasa kondisi bangunan yang sudah semakin tua dan tak mampu lagi menampung kapasitas jamaah. Maka didirikan lah sebuah bangunan masjid, yang baru yakni Riyadhul Muttaqin.
Masjid baru ini mulai difungsikan pada tahun 1998. Sementara kondisi Masjid Raya Kunto Darussalam pada saat itu sudah sangat memprihatinkan.
Akibatnya, satu per satu jamaah mulai meninggalkan masjid bersejarah ini. Maka atas usul pemerintah daerah, yang didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) riau, pada tahun 2005 bangunan masjid Raya Kunto Darussalam dipugar dengan menghabiskan anggaran milyaran.
Arsitektur yang khas dari bangunan baru Masjid Raya Kunto Darussalam tersebut, adalah 5 kubah bercorak Turki dan ukiran kayu gaya Eropa, serta gabungan antara gaya ukiran Turki dan Eropa.