Ini Dia Daftar Korban Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru di Lumajang
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Gunung Berapi Semeru mengeluarkan erupsi awan panas pada Sabtu (4/12/2021) siang, sekitar pukul 14.30 WIB. Para warga di dekat kawasan Gunung Semeru, berlari berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Dari bencana alam tersebut, ada banyak warga di Kabupaten Lumajang Jawa Timur (Jatim), yang menjadi korban keganasan awan panas Gunung Semeru.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sebanyak 14 korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru. Data itu dihimpun pada Minggu 5 Desember 2021, pukul 17.30 WIB.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari mengatakan, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.
Dari 14 orang warga Lumajang Jatim meninggal dunia, sebagian besarnya sudah terindentifikasi. Korban berasal dari dua kecamatan, yaitu Pronojiwo dan Candipuro.
"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," ucapnya, Senin (6/12/2021).
Korban meninggal dunia dari Kecamatan Pronojiwo berjumlah enam orang. Mereka adalah Poniyem (50 tahun), Bawon Triono (33 tahun), Yatifa, Luluk, Edy, dan Edy Pranowo.
Sedangkan di Kecamatan Candipuro ada lima orang. Yaitu Dafa (14 tahun), Siti (40 tahun), dan 3 korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
"Ada satu korban meninggal atas nama Besut (50 tahun) di Desa Sumberwuluh. Korban lainnya masih dalam proses identifikasi," ujar Abdul Muhari.
Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang, yakni 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto, 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara, 8 orang di Puskesmas Penanggal.
"Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang. Sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang," katanya
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran, yang terjadi pada Sabtu lalu.
Bahkan sampai saat ini, BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa.
Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Lumajang Thoqirul Haq menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari.
“Terhitung mulai tanggal 4 Desember 2021 sampai dengan tanggal 3 Januari 2022, berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021,” katanya.
Bupati Lumajang Thoqirul Haq juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.