Bukan Saat COVID-19, AstraZeneca Sudah Ada di Indonesia Sejak 50 Tahun Lalu
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Nama perusahaan biofarmasi AstraZeneca tak asing di telinga masyarakat Indonesia, sejak pandemi COVID-19 berlangsung.
Ternyata, AstraZeneca telah berada di Indonesia selama kurang lebih 50 tahun.
Awalnya, AstraZeneca memasuki Indonesia pada tahun 1971 dengan nama ICI Pharmaceutical.
Perusahaan satu inipun berubah nama menjadi AstraZeneca, setelah terjadi merger antara perusahaan Astra AB dari Swedia dan Zeneca Group dari Inggris.
"Kami bangga telah membangun landasan yang kuat dengan menyediakan berbagai obat baru dan inovatif di Indonesia selama 50 tahun terakhir," ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon, dilansir Liputan6.com, Rabu (1/12/2021).
Selain fokus pada vaksin COVID-19, AstraZeneca juga berkontribusi dalam mengatasi penyakit tidak menular (PTM).
Sebelumnya, AstraZeneca merupakan perusahaan pertama yang membawa Klorokuin Fosfat untuk Malaria ke Indonesia, pada tahun 1978.
AstraZeneca juga menjadi salah satu perusahaan yang menyediakan solusi terapi target, untuk para pasien kanker di Indonesia.
Dalam upaya memenuhi target ekspor penyediaan obat-obatan, AstraZeneca telah membangun pabriknya di Cikarang, Jawa Barat (Jabar), pada 2010 lalu.
"Kami akan terus berkomitmen untuk selalu ada bagi para pasien meskipun di tengah tantangan kesehatan yang saat ini terjadi, termasuk mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi," kata Sewhan.
"Hal inilah yang membuat kami tidak pernah berhenti menciptakan inovasi berbasis sains, demi memenuhi kebutuhan obat-obatan yang dapat memperbaiki hidup pasien dan masyarakat,” ucapnya.
Selama pandemi COVID-19 berlangsung, AstraZeneca telah melakukan kolaborasi bersama pemerintah Indonesia untuk menyediakan vaksin.
Hingga bulan September 2021, Indonesia telah menerima 19.5 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Pemberian vaksin tersebut dilakukan lewat perjanjian bilateral, fasilitas COVAX, dan donasi.
Pada awalnya, AstraZeneca pun memberikan vaksin secara nirlaba untuk mewujudkan akses vaksin yang seluas-luasnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Secara keseluruhan, 1 miliar dosis vaksin AstraZeneca sudah didistribusikan ke seluruh dunia. Termasuk pada negara-negara, dengan penghasilan menengah ke bawah.