• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Tangsi Belanda, Peninggalan Koloni Berarsitektur Modern

    Tangsi Belanda di Riau (Dok. tempo.co)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Di hampir seluruh wilayah nusantara, terdapat peninggalan kompeni Belanda yang menjajah Indonesia 350 tahun lamanya, tak terkecuali di Provinsi Riau.

    Adalah Tangsi Belanda, bangunan peninggalan Kolonial Belanda pada abad ke 18. Ini adalah peninggalan di  masa Sultan Siak ke-9, Sultan Asy-Syaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin yang memerintah tahun 1827-1864.

     

    Sejarahnya, Kompleks Tangsi Belanda berfungsi sebagai zona perlindungan dan pertahanan, bagi tentara belanda dimasa lalu.


    Dalam kompleks tersebut, terdapat berbagai enam unit bangunan yang membentuk formasi melingkar.

    Sehingga terdapat halaman didalam dengan beragam fungsi, seperti sebagai penjara, asrama, kantor, gudang senjata, dan logistik.

    Pembangunannya diperkirakan pada abad ke-18 dan satu zaman dengan masa berlangsungnya Kesultanan Siak.

    Terutama setelah ditandatanginya Traktat Siak, pada masa Sultan Siak ke-9.

    Sultan Asy-Syaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, yang memerintah tahun 1827-1864.

    Bangunan I yang berada di sebelah timur merupakan bangunan 2 lantai, berukuran panjang 18 meter dan lebar 9,6 meter.

    Lantai bawah terdiri dari bangunan sayap utara, yang berfungsi sebagai ruang jaga, kantor dan ruang tahanan.

    Pada bangunan sayap selatan, ada empat ruangan yang dahulu pernah dipergunakan sebagai kamar mayat dan rumah sakit.

    Sementara dua unit bangunan yang berada dibelakang (bangunan II dan III),, merupakan bangunan dua lantai yang sama bentuknya dan berukuran 155 x 11meter.

    Nah, lantai bawah dahulu pernah difungsikan sebagai kantor, dan lantai atas diperuntukkan sebagai asrama dan tempat tinggal tentara Belanda.

    Di sebelah ujung selatan halaman dalam, terdapat sisa-sisa bangunan (bangunan IV).

    Di sebelah utara bangunan utama terdapat bangunan bekas gudang senjata (bangunan V), yang berukuran 6.7 x 6 meter.

    Pada ujung barat halaman, juga terdapat sisa bangunan WC dan kamar mandi berukuran 6 meter persegi yang terdiri dari 3 ruangan.

    Arsiterktur Modern

    Hal yang sangat unik dan khas dari Tangsi Belanda ini adalah, ketika melihat struktur pondasi bangunan tangsi, yang berbentuk setengah lingkaran dengan peletakan tiga sendi.

    Teknologi arsitektural pada pondasi tangsi ternyata, sangat mendekati bangunan kolonial dinegara asalnya di Eropa.

    Keunikan lainnya, ada pada tata letak bangunan menghadap sungai dan menerapkan konsep waterfront city.

    Yang mana, memungkinkan Belanda pada waktu itu mengintai kapal yang masuk dari muara Sungai Siak.