Kemenhub Akan Optimalkan Digitalisasi di Pelabuhan Batam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Digitalisasi pelabuhan di Batam Kepulauan Riau (Kepri) dan Banten, terus didorong oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Diungkapkan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Capt Mugen Sartoto mengungkapkan, di bulan Maret 2021 lalu, sudah diluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE), dengan aplikasi yang terintegrasi adalah BC, BP Batam dan KSOP online di Pelabuhan Batam Kepri.
BACA JUGA:
Dinkes Batam Buka Pos Vaksinasi COVID-19 di Grand Batam Mal
Waduh.. APBD Batam Terancam Defisit Hingga Miliaran Rupiah
Ini 9 Kriteria Pengendara Kendaraan yang Akan Ditilang Polisi
“Karena Inaportnet saat itu belum diimplementasikandi Batam. Bulan April, kami mulai melakukan penggantian aplikasi KSOP dengan Inaportnet untuk support BLE,” katanya.
Dia mengatakan, aplikasi KSOP online tidak akan di-shut down, karena saat itu Inaportnet belum mengakomodir Pelra dan kapal di bawah 35 GT. Sekaligus layanan dokumen kapal juga masih menggunakan aplikasi ksopkhususbatam online.
Meskipun ada dua aplikasi berbeda, lanjut Mugen, namun fungsinya sama untuk mempermudah layanan dan transparansi data.
“Namun untuk kedua pelabuhan tersebut, saat ini pelayanan operasional sudah mulai hanya menggunakan Inaportnet, dan tahun 2022 sudah full ke Inaportnet,” ujarnya.
Inaportnet sendiri adalah sistem informasi layanan secara elektronik, yang berbasis internet dan terpusat serta mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan. Ini untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.
Penerapan Inaportnet di pelabuhan, bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan dan terstandar.
Tujuan adanya digitalisasi pelabuhan tersebut, untuk menurunkan biaya logistik dengan memangkas biaya operasional sehingga dapat menciptakan biaya yang optimal.