Menilik Jejak Sunan Thulub di Pulau Tulup Batam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Berwisata religi sembari menikmati keindahan alam bahari Pulau Batam di Kepulauan Riau (Kepri), bisa dilakukan dengan menginjakkan kaki di Pulau Tulup.
Ya, Pulau Tulup adalah sebuah pulau di sebelah selatan Selat Malaka, yang berbatasan dengan Singapura. Bagian pulau yang menghadap Singapura tertutup oleh bukit yang tinggi.
Begitu menapakkan kaki di Pulau Tulup, tampak sebuah tulisan besar menyambut wisatawan, Wisata Religius. Tercatat dalam sejarah, Pulau Tulup menyimpan jejak para ulama yang menyebarkan Islam di Nusantara.
BACA JUGA:
Makam Koto Tinggi, Tempat Sultan Syarif Hasyim Bersemayam
Aura Mistis Komplek Makam Kerajaan Rambah di Pinggir Sungai Rokan Kanan
Air Terjun Bunyi, Lokasinya Tersembunyi di Tengah Hutan
Di sini, ada tiga makam pemuka agama Islam yang posisinya terpisah. Yaitu, berada di Pulau Tulup Kecil dan Pulau Tulup Besar.
Dua makam di Pulau Tulup Kecil adalah Syekh Syarif Ainun Naim, yang bergelar Sunan Thulub, dan Syekh Maulana Nuh Maghrobi. Di Pulau Tulup Besar ini juga, terdapat makam Habib Hasan Al Musawa.
Konon, Syekh Syarif Ainun Naim merupakan kakak beradik dengan Sunan Giri. Dalam catatan, Syekh Syarif Ainun Naim lahir di Samudra Pasai.
Ada yang menyebut tokoh ini lahir pada tahun 842 Hijriyah dan wafat pada 908 Hijriyah. Tapi, ada juga versi lain yang menyebutkan, dia lahir pada 761 Hijriyah dan wafat pada 842 Hijriyah.
Makam Sunan Thulub berada di atas bukit. Dari bibir pulau, hanya perlu sekitar 20 langkah untuk mencapai anak tangga pertama menuju bukit. Jarak antara anak tangga cukup tinggi, sehingga membuat pengunjung terengah-engah untuk mencapai puncaknya.
Begitu kaki menapak pada anak tangga teratas, peziarah dapat menikmati pemandangan hamparan laut biru dan pulau-pulau di sekeliling.
Ada juga lho kisah mistis yang mewarnai daerah ini. Para pelancong kerap mencium aroma semerbak wangi di sekitar makam, meski tidak satupun bunga atau pohon yang berbunga di tempat tersebut.
Makam Syekh Syarif Ainun Naim berada di puncak bukit, pada bangunan beratap biru. Bangunan ini tampak baru dipugar, terpasang kain kiswah dan lantainya terpasang keramik.
Belum banyak literatur mengenai Syekh Syarif Ainun Naim, khususnya mengenai perjuangannya menyebarkan Islam, hingga wafat dan dimakamkan di Pulau Thulub, Kota Batam.
Mata-Mata yang Menyamar
Makam Syekh Maulana Nuh Maghrobi asal Maroko itu, terletak di bawah bukit, di bibir pulau berkarang ini.
Agar tidak terendam air laut saat pasang, penduduk memugar dan meninggikan bangunan makam. Masyarakat juga membangun penahan ombak agar tidak masuk hingga ke dalam makam.
Menurut cerita, Syekh Maulana Nuh Maghrobi adalah mata-mata Kerajaan Abbasiyah yang datang menyamar sebagai pedagang. Namun saat itu kapalnya karam, sehingga dia menetap dan wafat di sana pada 427 Hijriyah.
Ada kepercayaan yang hingga kini masih diyakini warga dan pengelola makam, di Makam Syekh Maulana Nuh Maghrobi diapit dua pohon Setigi, yang dipercaya berusia ratusan tahun.
Pohon ini dipercaya berkhasiat sebagai penawar racun. Makanya, dengan adanya kepercayaan tersebut, masyarakat melarang siapapun membawa bagian pohon itu ke luar pulau.