• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Kain Tenun Siak yang Melambangkan Kearifan Lokal

    Kain Tenun Siak (Dok. binus.ac.id)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Kain Tenun Siak atau Kain Songket Siak adalah, kain tradisional khas di Provinsi Riau dari Kabupaten Siak.

    Kain ini memiliki ciri khas seperti halnya kain tradisional lainnya, yakni ditenun dengan benang sutra atau benang kapas.

    Lalu, diselingi pula degan tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau perak. Kata songket dari kain Songket Siak,yang mempunyai arti tertentu.

    Yakni, membawa keluar atau menarik benang dari kain, atau juga menenun menggunakan benang emas dan perak.

    Sejarah dari Kain Songket Siak ini konon berasal dari daratan Cina, kurang lebih 1000 tahun yang lalu.

    Kain songket tidak hanya menyebar di Indonesia dan Malaysia, tetapi Thailand, Brunei Darussalam, dan berbagai banyak daerah juga mengenal kain tradisional ini.

    Dibawa Wan Siti ke Kerajaan Siak

    Kain tenun Siak awalnya dikenalkan oleh seorang pengrajin, yang datang dari Kerajaan Terengganu Malaysia.

    Konon, kain di bawa pada masa Kerajaan Siak yang pada saat itu diperintahkan oleh Sultan Sayid Ali. 

    Nama pengrajin tersebut adalah, Wan Siti Binti Wan Karim, seorang perempuan yang di bawa dari Kerajaan Terengganu Malaysia ke Siak Sri Indrapura.

    Selain menjadi ahli dan terampil dalam menenun, Wan Siti Binti Wan Karim juga mengajarkan banyak orang bagaimana bertenun kain songket.

    Awanya, Kain Songket ini cuma hanya bisa digunakan oleh para bangsawan terutamanya sultan, keluarga kerajaan dan para orang besar kerajaan di kalangan istana Siak.

    Jadi, kain Songket memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai salah satu warisan agung dan melambangkan kedudukan seseorang.

    Dahulu, bahan baku benang yang di gunakan yakni benang sutra atau katun, yang warnanya bisa berpadu dengan benang emas atau perak sebagai motif kain.

    Namun, dewasa ini, karena benang sutra sudah sangat sulit didapatkan, lama kelamaan diganti dengan benang katun.

    Motif Tumbuhan dan Hewan

    Beragam jenis motif kain Tenun Siak, memiliki makna dan falsafah tertentu. Motif yang sering digunakan adalah motif tumbuh-tumbuhan dan hewan.

    Banyak motif tumbuhan seperti motif bunga-bungaan, yang mengandung nilai dan falsafah keluhuran dan kehalusan budi dengan juga keakraban dan kedamaian. Motif bunga-bungaan biasanya dengan bunga setaman, bunga berseluk daun, dan lain-lain.

    Motif hewan biasanya digunakan binatang, seperti burung balam yang selalu hidup rukun dengan pasangannya. Yang bermakna motif burung dalam mencerminkan hidup kerukunan hubungan pasangan suami istri (pasutri) dan juga persahabatan.

    Selain itu, ada juga motif ular naga yang di mitos sebagai hewan yang perkasa dan sang penguasa Samudra. Jadi arti dari motif ular naga adalah sifat kearifan dan bijaksana.

    Selain itu ada juga motif itik pulang petang, motif semut, dan motif lebah. Banyak juga selain motif-motif yang disebutkan seperti motif puncak rebung, motif awan larat, dan lainnya.