Warga Keluhkan Pemerintah yang Kurang Peduli Banjir di Legenda Point Batam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Genangan banjir di kawasan Legenda Point, Batam Centre, selalu membuat cemas warga sekitar usai hujan turun.
Bahkan, air bah selalu masuk ke dalam rumah, sehingga warga harus kerepotan.
Banjir tersebut sudah terjadi sekitar 4 tahun terakhir, mulai dari 2017 hingga kini.
Namun, pemerintah setempat tak begitu merespon persoalan banjir di wilayah Legenda Point tersebut.
Kekhawatiran akan banjir dirasakan oleh Suryo, salah seorang pemilik bengkel mobil kawasan itu. Katanya, penyebab banjir dikarenakan masalah drainase.
"Saya masuk ke sini itu sejak 2013, jadi saya tau betul kondisinya bagaimana. Di sini sering terjadi banjir, mulai sejak tahun 2017 lalu," ujarnya, Senin (15/11/2021).
Banjir di Legenda Point terjadi, diduganya pasca-kawasan Mega Legenda 2 dibangun. Drainase pun ditimbun, hanya tinggal pipa-pipa saluran saja yang dialiri air.
"Dulu parit depan itu besar. Sejak Mega Legenda 2 dibangun, parit itu ditimbun. Jadi air dari Mega Legenda 2 turun ke wilayah kita, makanya kita tenggelam," kata Suryo.
Dia mengatakan, permasalahan drainase tersebut sudah dilakukan mediasi ke pihak Pengembang Kawasan Permukiman (PKP) untuk dimintai solusi.
Namun bukannya penanggulangan yang dilakukan, PKP malah menghibahkan persoalan itu ke RT/RW dan juga kelurahan.
Sayangnya lagi, pihak yang kini berwenang mengatasi masalah itu tak kunjung menunjukkan perhatian.
Perangkat kelurahan dan pihak RT/RW hanya sekali melakukan pengecekan saja, tak ada solusi pasti.
"Makanya kita nggak tau lagi ini mau mengadu ke siapa. Pemerintah tak merespon. Ya, kita minta kawan-kawan media untuk beritakan banjir di sini," ujar dia.
Diceritakan Suryo, banjir terparah itu terjadi pada 2017 lalu. Dimana air sampai masuk ke dalam hunian warga setempat. Ketinggiannya hampir mencapai 1 meter.
"Biasanya banjir surut itu cukup lama. Sekitar 1 jam baru surut," katanya.
Tak hanya banjir, ada lagi masalah lain yang cukup memprihatinkan. Yakni kondisi jalan di Legenda Point yang sudah rusak parah sejak 2014 lalu.
Sampai sekarang ini, jalanan di kawasan tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.