Gubernur Kepri Antisipasi Gelombang Ketiga Covid 19 Jelang Nataru
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Lonjakan penumpang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), baik di bandara maupun pelabuhan di Kepulauan Riau (Kepri), berpotensi membuat angka COVID-19 naik.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menegaskan pihaknya akan mengantisipasi agar tidak terjadi gelombang ketiga Covid 19 di Kepri.
"Itu yang sangat menyulitkan sekali. Kita belajar saat fix seasson Hari Raya, Kepri terjadi saat gelombang kedua," ujarnya, Selasa (9/11/2021).
Terkair penutupan bandara dan pelabuhan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
Terlebih, perlu disandingkan dengan kebijakan kearifan lokal maka perlu dibuat.
Menurutnya, kondisi tersebut harus diperketat. Karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan di beberapa provinsi, ada kenaikan kasus walaupun kecil, perlu diwaspadai.
"Kita Alhamdulilah sudah stabil sekali. Hari kemarin 2, sebelumnya 1, ada kemarin 6 tapi tracingnya kita kejar. BORnya pun sudah 0.9 persen. Kasus konfirmasinya juga sudah 0.08. Bagus sekali," ucapnya.
Gubernur Ansar menjelaskan, jumlah kasus Covid-19 itu melandai di Kepri karena vaksinasi dan protokol kesehatan (prokes).
Seperti pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, menggunakan handsanitizer, hindari kerumunan dan selalu pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga.
"Prokes harus kita ingatkan terus. Tak boleh bosan," ungkapnya.
Saat Nataru selesai, Ansar berharap kondisi pandemi COVID-19 di Kepri bisa dikendalikan.
Sehingga diskresi penerapan Travel Bubble di Kepri, lanjutnya, bisa diajukan ke Pemerintah Pusat.
Sebelumnya, Ansar sudah menyampaikan beberapa permohonan diskresi. Karena masih point to point, pelaku pariwisata meminta terkait karantina.
Sementara Pemerintah Pusat masih menerapkan kebijakan karantina hotel atau kapal.
"Diskresi lainnya PCR. Kita mengusulkan, mungkin bukan Travel Bubble tetapi Vaksinasi Travel. Cukup vaksinasi 2 dosis, di PCR disini, lalu pas pulang cukup PCR di negaranya," ucapnya.