• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Kisah Wanita 'Malam' di Tempat Hiburan di Nagoya Batam

    Ilustrasi Wanita 'Malam' (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Senyum manis terus dilempar Jenny, ke setiap pria yang lalu lalang di depannya. Dia pun sesekali melambaikan tangan, dengan menonjolkan tubuhnya yang berbalut pakaian mini, agar bisa menarik perhatian pria yang lewat.

    Wanita berusia 21 tahun itu selalu standby pada salah satu tempat hiburan malam (THM) di kawasan Kampung Bule, Nagoya, Batam. 

    "Kalau tidak  seksi nanti mana ada yang mau masuk. Bagus tidur di rumah saja kalau gitu," ujar Jenny, Minggu (7/11/2021) malam.

    Keberadaan Jenny di sana memang menjadi nilai plus. Sebelumnya, THM tersebut suram, sepi pengunjung. Namun, sejak ia datang kembali hidup.

    Jenny punya nilai jual dan daya tarik yang tinggi. Selain masih muda, parasnya juga menawan ketimbang yang lainnya. Dengan potongan rambut sebahu bak Yuni Shara, membuatnya bertambah memikat.

    "Aku sudah sekitar 3 tahun di sini. Dulu pertama aku datang di sini, kayak mati suasananya. Aku saja malas kerja di sini karena tempatnya suram. Tapi lama kelamaan, di sini kembali ramai," katanya.

    Saking berpengaruhnya, ia tak dibolehkan keluar oleh pemilik THM itu. Jenny diminta harus berada di lokasi mulai dari pukul 20.00 WIB sampai dini hari.

    "Bos marah nanti kalau aku pergi keluar. Padahal aku ada panggilan di tempat lain. Ini saja tadi, ada yang minta aku datang temani dia karaoke di sana (sambil menyebutkan lokasi). Tapi terpaksa aku tolak," kata Jenny.

    Mengenai pendapatan, ia enggan menyebutkan nilainya. Namun yang jelas masih tergolong rendah.

    "Masih kecil gajiku. Ini saja bergantung sama tip dari pengunjung. Ya, kita kasih service terbaiklah. Nanti kalau mereka (pengunjung) senang, puas, biasanya ada uang tip dari mereka untuk kita," ucapnya

    Walau uang yang hasilkan pas-pasan, ia mengaku betah dengan pekerjaannya. Tak ada rasa sesal sama sekali karena telah masuk ke ranah dunia malam.

    Awalnya Ingin Kerja di Perusahaan

    Sebelumnya, Jenny masih ikut orang tua yang menetap di Tanggerang. Pada usia ke 18 tahun, ia pindah ke Batam.

    "Ceritanya, dulu ada temen aku itu kerja di Batam, tapi aku tidak tau dia itu kerjanya apa. Iseng-iseng aku ngomong ke dia minta dicariin pekerjaan, terus dia ajak aku. Tapi dulu aku tidak tau, kalau kerjanya kayak gini," ujarnya.

    Selama 2 bulan, ia memikirkan tawaran pekerjaan itu. Akhirnya Jenny pun memutuskan hijrah dari Tanggerang ke Batam, dengan asa merubah hidup ke lebih baik. 

    Alih-alih berharap pekerjaan yang didapatkan sesuai dengan harapan, ia malah masuk dalam ranah dunia malam. 

    "Aku inginnya kerja di perusahaan. Bukan kayak gini awalnya. Tapi karena emang aku tidak ada siapa-siapa di sini, otomatis aku harus pinter-pinter bertahan hidup. Ya, mau tidak mau pekerjaan apapun harus aku terimam asalkan dapat uang," kata Jenny.

    Ia diberikan tempat tinggal gratis di sekitaran THM. Makan pun ditanggung untuk 3 bulan pertamanya.

    "Aku berpikir kalau kerja ini, hanya jadi batu loncatan. Kalau siang kan banyak waktu luang cari pekerjaan di perusahaan. Tapi susah. Sempat juga masukin lamaran, terus dipanggil untuk interview, tapi hasilnya tidak ada. Ya, gitu-gitu saja," ungkapnya.

    Jenny akhirnya pasrah dengan keadaan. Di sisi lain, ia harus berusaha memenuhi kebutuhan harian. Terpaksa pekerjaan itu harus dijalaninya sampai sekarang.

    "Aku hanya tamatan SMA. Aku pikir kalau tidak ada orang dalam atau keahlian, pasti susah dapat pekerjaan layak di Batam. Mau tidak mau, aku harus nikmati jadi pelayan di sini," ujarnya.

    Jenny mengaku tak pernah mengungkapkan pekerjaan yang ia geluti saat ini, kepada keluarganya. Dia hanya berdalih ke orang tua jika kerja di salah satu salon di Batam.

    "Tidak mungkin aku beritau ke orang tuaku soal ini (pekerjaan). Bisa marah mereka, pasti kecewa nanti lihat anaknya sudah kayak gini. Aku terpaksa bohongi mereka. Bilangnya kerja di salon aja," kata dia.

    Ia tak tau sampai kapan pekerjaan itu harus dijalaninya. Jenny hanya pasrah dan berharap ada pekerjaan lain yang lebih baik.