Musim Penghujan, Satpolairud Polres Karimun Imbau Nelayan Waspada Melaut
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) diprediksi dilanda hujan angin disertai petir dalam beberapa hari belakangan.
Dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem tersebut, para nelayan serta pengguna jasa laut untuk waspada dan berhati-hati.
Karena hujan yang disertai dengan angina, akan menyebabkan kuatnya arus dan gelombang laut, bahkan juga disertai dengan petir.
BACA JUGA:
Biaya Normalisasi Saluran Air di Pasar Malam Tanjungbalai Karimun Capai Miliaran Rupiah
Bright PLN Batam Siapkan Mekanisme Ekspor Listrik ke Singapura
Kampung Laut di Rangsang Pesisir Dipimpin oleh Penghulu Botak
Kasat Polairud Polres Karimun Iptu Binsar Samosir mengimbau pada pengguna jasa laut, agar selalu berhati-hati.
"Melihat cuaca yang terjadi dalam beberapa hari ini, hujan disertai dengan angin, membuat arus dan gelombang laut cukup kuat. Diharapkan pada masyarakat nelayan untuk berhati-hati saat melaut, juga pengguna jasa transportasi laut," ujarnya, Jumat (5/11/2021).
Jika ingin melakukan aktivitas di laut, lanjut Iptu Binsar, diharapkan untuk memantau cuaca atau melihat prakiraan cuaca dari BMKG.
Sehingga, masyarakat nelayan dapat terhindar dari kecelakaan laut jika terjadinya cuaca ektrem.
"Dianjurkan sebelum turun ke laut, untuk dapat memantau cuaca atau melihat prakiraan cuaca dari BMKG," katanya.
Diungkapkan pejabat Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karimun, Muhammad Tito, wilayah Karimun akan dilanda hujan dalam beberapa hari ke depan.
"Diperkirakan masih akan dilanda hujan disertai petir, kemungkinan terjadi di pagi hari, sore hari dan dinihari," ujarnya.
Untuk rata-rata suhu udara di wilayah Karimun, diperkirakan mulai dari 14 sampai 31 derajat celcius. Dengan kelembaban udara, dari 65 sampai 95 persen.
"Sementara arah angin bertiup dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan 10 sampai 20 kilometer per jam," katanya.
La Nina
Dia juga menjelaskan tentang kaitan kondisi cuaca di Karimun dengan fenomena La Nina, yang sedang terjadi di sebagian wilayah Indonesia saat ini.
Menurutnya, La Nina merupakan peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata-rata. Penyebabnya, karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya.
Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara, pada ekuator Pasifik barat menurun. Hal ini mendorong pembentukan awan konvektif berlebihan, sehingga menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
"La Nina sendiri sebetulnya memang mempengaruhi sebagian wilayah Indonesia, karena meningkatkan curah hujan normal dari 20 sampai 70 persen. Namun, untuk di Karimun La Nina tidak terlalu mempengaruhi," ucapnya.
La Nina merupakan peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata-rata. Penyebabnya, karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya.
Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara, pada ekuator Pasifik barat menurun. Hal ini mendorong pembentukan awan konvektif berlebihan, sehingga menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
"La Nina sendiri sebetulnya memang mempengaruhi sebagian wilayah Indonesia karena meningkatkan curah hujan normal dari 20 sampai 70 persen. Namun, untuk di Karimun La Nina tidak terlalu mempengaruhi," ucapnya.