Biaya Normalisasi Saluran Air di Pasar Malam Tanjungbalai Karimun Capai Miliaran Rupiah
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Seringnya banjir di Tanjungbalai Karimun Kabupaten Karimun Kepulauan Riau (Kepri), membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun kewalahan.
Ternyata, salah satu yang menyebabkan air bah menggenang yakni, fasilitas dan faktor pendukung di Pasar Malam Tanjungbalai Karimun sudah mulai rusak, salah satunya saluran air.
BACA JUGA:
Bright PLN Batam Siapkan Mekanisme Ekspor Listrik ke Singapura
Minimnya Jumlah Kunjungan Wisman pada September 2021
Gagahnya Kapal HSC Milik Bakalan RI, Berkecepatan 65 Knots
Bupati Karimun Aunur Rafiq, Sekda M Firmansyah bersama Kepala Dinas PU dan kepala OPD lainnya, secara langsung melihat kondisi pasal malam tersebut.
Yang menjadi perhatian utama yakni, saluran air yang jika terjadi hujan akan menguap dan juga atap kanopi yang sudah kropos bahkan jebol.
"Memang kita akui bahwa memang adanya penyumbatan saluran, sehingga sering terjadinya banjir," kata Bupati Rafiq, Jumat (5/11/2021).
Sehingga, untuk memperbaiki dan merenovasi pasar malam, Pemkab Karimun akan menganggarkan biaya di tahun 2022 nanti.
Untuk saluran air di sana, direncanakan akan dilakukannya pembongkaran selokan yang kini sudah tidak mampu menampung debit air jika terjadinya hujan.
Dimana, untuk akhir dari saluran air di pasar malam itu mengalir hingga laut di Pelabuhan KPK.
"Ada kemungkinan untuk memperbaiki saluran ini dengan melakukan normalilasi saluran yang ada dua bagian, kiri dan kanan," katanya.
Salah satu yang menjadi penghambat dilakukannya normalisasi ialah, pedagang yang berjualan diatas saluran air meskipun ditutup.
Sehingga, untuk melakukan normalisasi, saluran air tersebut harus dibuka dan dilakukan pembongkaran.
"Itu cukup sulit, karena sudah ada bangunan di atas saluran tersebut," ungkapnya.
Rafiq berharap, nantinya pasar malam yang menjadi salah satu lokasi wisata di Karimun, dapat memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung.
"Semalam sudah ditinjau, dan PU memperkirakan bahwa untuk perbaikan sekitar Rp 1,3 miliar anggarannya," ujar Rafiq.
Sehingga, ditahun 2022 mendatang akan dijadikan prioritas, lanjut Rafiq, selian memperbaiki saluran juga akan menganti atap kanopi.