BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Ternyata, Kabupaten Kepulauan Meranti yang berada di Kepulauan Riau (Kepri), dalah daerah penghasil sagu peringkat ketiga di dunia.

Pohon sagu tumbuh subur di Meranti,membuat produksi sagu di kilang sagu tak pernah berhenti.

Nah, karena penghasil komoditi desa adalah pohon sagu, maka di daerah ini terdapat atraksi lari diatas tual sagu.

Diketahui, permainan ini sendiri menjadi tradisi dan budaya asli masyarakat Kepulauan Meranti secara turun temurun.

Awalnya, atraksi permainan ini digunakan untuk menghitung jumlah tual sagu, sebelum diproses di kilang sagu untuk di ambil patinya.

Sejarah atraksi ini berpusat di di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat.

Tual sagu sendiri adalah batang pohon sagu, yang digunakan dalam lomba lari, yang disusun berjejer di sungai.

Dahulu biasanya, pengangkutan tual sagu dari hutan ke perkampungan melalui sungai.

Ini merupakan kebiasaan warga, saat menghitung jumlah tual sagu sebelum diproses di kilang sagu. Dari kebiasaan sehari-hari tersebutlah, akhirnya dijadikan sebuah perlombaan Lari di atas tual sagu.

Atraksi lari di atas tual sagu tersebut, merupakan olahraga yang satu-satunya ada di Kepulauan Meranti. Bahkan di belahan dunia manapun, belum ada dengan olahraga unik ini.

Atraksi ini mulai dikenal, setelah diperkenalkan oleh salah satu sanggar seni di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Guna melestarikan olahraga yang sudah menjadi aset wisata asli Riau ini, maka atraksi lari diatas tual sagu selalu dijadikan perlombaan tahunan masyarakat Desa Bokor.

Lomba lari ditas tual sagu pertama kali digelar, pada event internasional bernama Fiesta Bokor Riviera tahun 2011 lalu.