• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Sunatan Massal BP Batam Diikuti Ratusan Bocah

    Ratusan anak laki-laki mengikuti sunatan massal yang digelar BP Batam dan Pikori (Melayupedia.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Badan Pengusahaan (BP) Batam yang bekerjasama dengan Pikori, menggelar sunatan massal, yang diikuti 150 orang anak laki-laki di Batam Kepulauan Riau (Kepri).

    Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu (30/10/2021) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, di Gedung Asrama Haji Batam Kepri.

    BACA JUGA:

    Wow.. Kekebalan Tubuh Warga Batam Cukup Memuaskan

    Gubernur Kepri Dukung Penggunaan Kompor Induksi Bagi UMKM di Karimun

    PTM di Batam Berjalan Lancar, Ini Pesan Presiden RI

    Ratusan bocah itu merupakan anak-anak, yang terdiri dari 9 kecamatan di Kota Batam dan ditambah peserta lainnya. 

    Menurut Direktur Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Afdhalun A Hakim, ada puluhan tenaga medis dalam menyukseskan kegiatan sunatan massal tersebut. Di antaranya 19 orang dokter umum, 10 orang perawat dan 3 orang apoteker.

    "Total ada 31 orang tenaga medis untuk kegiatan kali ini. Kita juga menyediakan 10 tempat tidur untuk prosesi sunatan," katanya, Sabtu (30/10/2021).

    Menurutnya, sudah ada sekitar 60 orang anak laki-laki yang sudah disunat. Sebelum itu, setiap anak maupun orang tua yang hadir, dilakukan skrining kesehatan terlebih dahulu.

    Sementara itu, Ketua Pikori Batam, Marlin Agustina menambahkan, kegitan tersebut gratis tanpa dipungut biaya. Jadi, para orang tua tidak perlu khawatir akan hal itu.

    "Anak-anak yang sudah di sunat jangan terlalu aktif untuk 1 sampai 2 hari agar pemulihan bisa cepat. Penggantian perban akan dibantu juga oleh RSBP Batam dan itu gratis," ujarnya.

    Ia juga mengingatkan untuk orang tua, untuk tetap menjaga kesehatan anak dimasa pandemi. Protokol kesehatan (prokes) harus diterapkan agar tak lagi terjadi peningkatan status maupun angka pasien Covid-19 di Batam.

    "Saya harap kita semua tetap menjaga prokes karena Batam sudah melandai (angka Covid-19) dan harus kita jaga bersama. Jangan sampai status PPKM atau angka Covid-19 kembali tinggi, nanti kita semua merugi akibat hal itu," ungkapnya.