• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Dinkes Sudah Rampungkan Survey Kekebalan Tubuh Warga Batam

    Ilustrasi COVID-19 (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam Kepulauan Riau (Kepri), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, telah merampungkan survey kekebalan tubuh warga Batam. Survei tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kekebalan tubuh, pada virus Sars-Cov-2. 

    Diungkapkan Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi,  proses survei yang berupa pengampilan sampel darah dan memberikan kuisoner kepada responden, yang telah selesai dilakukan. Langkah selanjutnya adalah mengolah data yang sudah ada. 

    BACA JUGA:

    Wow.. Kekebalan Tubuh Warga Batam Cukup Memuaskan

    Faskes di Batam ini Sudah Patok Harga PCR Sesuai Instruksi Kemenkes

    Bertemu Dubes Palestina, Wako Rudi Pamerkan Potensi Investasi di Batam

    “Sudah selesai (survei), tinggal pengolahan data,” ujar Didi, Sabtu (30/10/2021). 

    Untuk proses pengolahan data nanti, Dinkes Batam memperkirakan bahwa hasilnya dapat keluar pada pekan depan. Selain mengukur tingkat kekebalan tubuh, survei ini nanti dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi imunitas.

    “Nanti faktor-faktornya bisa diketahui, misalnya dari makanan dan lain-lain,” katanya.

    Dia melanjutkan, survei ini melibatkan 600 orang responden, 450 orang di antaranya diambil darah sekaligus mengisi kuisoner. Sedangkan sisanya 150 orang responden hanya mengisi kuisoner saja. 

    Sebelumnya Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad menyebutkan, ada tujuh klaster masyarakat yang dimaksud.

    Yakni, masyarakat batam berusia 18 tahun ke atas sudah vaksin dosis pertama, masyarakat batam berusia 18 tahun ke atas vaksin dosis pertama dan kedua, masyarakat batam berusia 12-17 tahun sudah vaksin dosis pertama, Masyarakat batam berusia 12-17 tahun sudah vaksin dosis pertama dan kedua. 

    Lalu, warga batam yang belum divaksin berusia 18 tahun keatas, masyarakat batam yang belum divaksin berusia 12-17 tahun, dan masyarakat batam yang tidak menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.